Tahap awal pembangunan masjid ini dijalankan oleh Pemerintah Negara Bagian Sabah melalui Dewan Agama Islam Sabah (MUIS). Masjid ini dibangun untuk menggantikan masjid tua di dekatnya. Dibangun pada 1982 dan selesai pada 1987. Masjid dibuka pada 1 Februari 1988 oleh Yang di-Pertuan Agong kedelapan, Sultan Iskandar dari Johor sehubungan dengan Hari Wilayah Federal ke-14.
sumber : https://en.wikipedia.org
Desain arsitekturnya adalah oleh Arkitek Jurubina Bertiga yang dipimpin oleh Dato Baharuddin Abu Kassim. Kombinasi arsitekturnya berasal dari unsur arsitektur Melayu Brunei yang bercampur dengan arsitektur Turki. Sebagai hasil dari dua pengaruh ini telah menghasilkan masjid baru yang memiliki identitas unik dan indah. Masjid ini dilengkapi dengan kubah berbentuk kubah dan dua menara tinggi di kedua sisi masjid dan juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas dan peralatan untuk keperluan umum seperti tiga ruang kuliah, Perpustakaan Darul Hikmah, kantor administrasi dan ruang istirahat untuk VIP.
sumber : https://labuanku.com
Karena masjid ini dikelilingi oleh Laut Cina Selatan, kedua menara ini juga menjadi panduan bagi para nelayan, terutama di malam hari. Desain masjid dan desain interiornya kontemporer. Jeriji dan cermin transparan menjadi elemen pencahayaan dan ventilasi alami ke dalam masjid. Langkah-langkah sebagai konektor tingkat bawah dan tingkat atas dihiasi dengan lampu bundar yang tergantung di bagian atas untuk memberikan cahaya dan mempercantik bagian ini lebih lanjut. Masjid An-Nur juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas dan fasilitas untuk keperluan umum seperti tiga ruang kuliah, Perpustakaan Darul Hikmah, kantor administrasi dan kamar kecil untuk para pejabat tinggi.