Masjid Arab Ahmet merupakan salah satu masjid tua di kota wilayah Lefkosa, Cyprus Utara. Tepatnya di Sht. Salahi Sevket Sk, Lefkosa, Cyprus Utara. Lokasinya tidak jauh dari Ataturk Square, bersebelahan dengan Victoria Street.
Nama Arab Ahmet diadopsi dari nama Jenderal Arab Ahmad Pasha, salah satu Jenderal dari Emperium Usmaniyah / Turki Usmani / Ottoman. Beliau merupakan jenderal yang memimpin penaklukkan Cyprus pada tahun 1571, kemudian menjadi Gubernur Pulau Rhodes, saat ini menjadi wilayah kekuasaan Yunani.
Masjid Arab Ahmet dibangun pertama kali pada abad ke-18 oleh pemerintah Turki, mengambil tempat bekas gereja Latin tua. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang paling terkenal di Nicosia karena rancangannya yang klasik merujuk pada bangunan-bangunan masjid tua di Turki. Apalagi, hanya ada 2 bangunan masjid yang seperti ini di Cyprus, yaitu di Nicosia dan di Lapta.
Pembangunan ulang pertama kali dilakukan pada thaun 1845, kemudian pembangunan ulang hampir total dilakukan pada tahun 1990-an. Konon, material bangunan yang digunakan untuk restorasi kedua tersebut menggunakan beberapa material bekas dari runtuhan gereja dan beberapa batu pemakaman yang masih bisa digunakan sebagai lantai masjid, misalnya batu dari makam Lous de Nores (1369).
Sedangkan untuk Arsitektur bangunannya, masjid ini mengadopsi denah segi empat dengan satu kubah utama yang berukuran besar, ditambah dengan beberapa kubah yang berukuran lebih kecil disekeliling kubah utama. Desain seperti ini biasanya merupakan desain masjid pada zaman Turki Usmani, dengan menara lancip disampingnya.
Menara dengan balkoni diatas dan bentuk yang runcing terletak terpisah dari bangunan utamanya, balkoni tersebut dulunya dijadikan tempat muadzin untuk mengumandangkan adzan, karena memang pada saat itu belum ada teknologi pengeras suara.
Kemudian untuk bagian halaman masjid, dibangun satu tempat khusus untuk berwudu dengan bentuk sebuah pancuran yang berada disebuah bangunan mirip pendopo. Kemudian pada bagian taman di halaman tersebut di tanami dengan beberapa tanaman hias dan bunga-bunga yang menarik, sehingga suasana halaman menjadi sangat tenang dan indah. Para jamaah bisa dengan leluasa menikmati pemandangan sekaligus bersantai di sekitar areal masjid.
Kemudian disalah satu sudut taman terdapat beberapa makam tua, dengan ukiran bahasa Turki pada batu nisan, yang sangat umum pada masa Emperium Usmaniyah. Makam-makam kuno tersebut sampai saat ini masih terawat dengan baik. Biasanya para jamaah juga masih menyempatkan diri untuk berziarah ke makam tersebut.
Salah satu makam yang biasa di ziarahi oleh masyarakat sekitara adalah makam Kami Pasha, lahir di Lefkosa tahun 1832, wafat di Lefkosa pada tahun 1913. Beliau merupakan salah satu warga Lefkosa / Nicosia yang pernah menduduki jabatan tertinggi Grand Vizer atau Gubernur pada saat kejayaan Emperium Usmaniyah. Makam tersebut kemudian dibangun dengan lebih apik pada tahun 1927 atas perintah dari Gubernur Cyprus pada saat itu, Sir Ronald Torss. Pada makam tersebut kemudian diberikan ukiran tulisan keterangan tentang Kamil Pasha dalam bahasa Turki dengan Aksara Arab, serta Bahasa Inggris.
Selain Kamil Pasha, ada beberapa makam lagi disampingnya yang juga merupakan Grand Vizer pada masa kejayaan Emperium Usmaniyah, yaitu Ishak pasha dan Hafiz Hasan.
Selain beberapa keunikan diatas, masih ada keunikan lain yang dimiliki masjid ini, yaitu masjid ini memiliki sleembar jenggot asli dari Nabi Besar Nabi Agung Muhammad S.A.W, yang hanya dirawat dan disimpan dengan baik sampai sekarang. Selembar jenggot tersebut hanya diperlihatkan kepada publik setahun sekali dalam suatu acara peringatan hari besar Islam.