Masid yang diberi nama “Bajrakli” ini berlokasi di Gospodar Jevremova 11, Beograd 105402, Republik Serbia. Saat ini, masjid ini menjadi satu-satunya masjid di Beograd yang tersisa, masih digunakan, dan masih difungsikan sebagai tempat peribadatan umat muslim disana.
Masjid Bajrakli pertama kali dibangun pada abad ke-15, tepatnya pada tahun 1575, yaitu dimasa kejayaan Emperium Usmaniyah. Pada sekitar abad 15 sampai 19, Serbia termasuk dalam wilayah kekuasaan Emperium Usmaniya / Turki Usmani / Ottoman. Bangunan masjid Bajrakli pada sekitar tahun 1717 – 1739 pernah di alihfungsikan sebagai gereja Katholik, yaitu pada masa kekuasaan singkat kekaisaran Austria. Namun, kembali difungsikan sebagai Masjid pada sekitar tahun 1741, saat kekuasaan Emperium Usmaniyah kembali menguasai wilayah tersebut.
Masjid Bajrakli ini merupakan masjid yang penuh perjuangan, karena sudah bertahan dimasa-masa peperangan Dunia ke II, Uni Soviet, Yugoslavia, hingga masa kemerdekaan Serbia saat ini.
Kota Beograd yang saat ini menjadi Ibukota Negara Serbia memang pernah menjadi kekuasaan Emperium Usmaniyah dari pertengahan abad ke-15 sampai pada pertengahan abad ke-19. Pada masa-masa itu, Kota Beogard bersama dengan kota-kota tetangga menjadi kawasan kebudayaan islam. Hal ini bisa dilihat dengan dibangunnya lebih dari 160 masjid, dari seluruh 273 masjid yang berada di wilayah Serbia. Selain itu ada 7 pemandian umum khas turki yang juga dibangun di Kota Beogard.
Namun, dari ratusan bangunan yang dibangun pada masa kejayaan Emperium Usmaniyah, hampir seluruhnya sudah rusak rata dengan tanah dan tertelan oleh kemajuan zaman. Banyak dari bangunan-bangunan kuno dibongkar kemudian digantikan dengan bangunan yang lebih modern, termasuk masjid-masjid kuno yang berdiri di Serbia.
Dari ratusan masjid tua di Beograd, hanya masjid Bajrakli saja yang menjadi satu-satunya masjid kuno yang bertahan dan masih digunakan sampai saat ini. Masjid ini masih kokoh berdiri di tepi ruas jalan Gospodar Jevremova, Beograd. Tepatnya berdekatan dengan bekas Senagog Yahudi yang saat ini dialihfungsikan sebagai Gereja Ortodok.
Pada masa awal dibangun tahun 1575, Masjid Bejrakli masih disebut dengan “Masjid Cohadzi” yaitu adopsi dari nama pendirinya “Hadzi Alija”. Beliau merupakan seorang pedagang kain beragama muslim pada saat itu. Pada saat itu, panggilan pedagan disana adalah Coha, jadi tidak heran jika nama beliau kerap dipanggil CoHadzi.
Serbia memang sempat jatuh ke tangan kekaisaran Austria pada sekitar tahun 1717 hingga 1739, kemudian bangunan masjid sempat di ubah menjadi Gereja Katholik pada saat itu. Lalu akhirnya ketika kekuasaan Emperium Usmaniyah mulai pulih pada tahun 1741 masjid tersebut dikembalikan kepada masyarakat disana.
Masjid Bajrakli kemudian direnovasi dan dikembalikan fungsinya oleh Hussein-Bey, salah satu komandan perang pasukan Usmaniyah. Pada saat masjid dikembalikan kepada masyarakat muslim sekitar, nama yang melekat pada masjid itu adalah “Masjid Hussein Bey” karena mengingat usaha beliau.
Pada sekitar akhir abad ke 18, masjid ini menjadi pusat kegiatan masyarakat muslim disana, dan menjadi pemimpin dari masjid-masjid lain. Masjid lainnya akan mengumandangkan adzan setelah masjid ini melakukannya. Pada saat itu aba-aba yang digunakan adalah bendera hijau yang dikibarkan diatas menara masjid.
Bahasa Turki dari “Bendera” adalah “Bajrak”, maka dari saat itu hingga kini, masjid ini lebih dikenal dengan nama “Masjid Bajrakli”, atau secara alih bahasa memiliki arti “Masjid Berbendera”. Bahkan, sampai kini, bendera hijau masih senantiasa dikibarkan di menara masjid. Namun,, tidak ada sahutan suara adzan dari masjid lain, karena hanya masjid Bajrakli inilah satu-satunya masjid yang bisa bertahan di Beograd sampai saat ini.