Untuk berkunjung ke masjid terbesar di Afrika, di kota Touba, sekitar dua setengah jam di luar Dakar, adalah situs pemakaman pendiri Mouridisme, Shaikh Ahmadou Bàmba Mbàcke (1853-1927). Touba adalah kota terpadat kedua di Senegal setelah Dakar. Kebanggaan penduduk Touba adalah mereka dapat membangun infrastruktur mereka sendiri dan menyediakan air gratis kepada orang-orang di kota tanpa bantuan pemerintah. Sudah menjadi kebiasaan dan prinsip bagi penduduk Touba melakukan sesuatu tanpa pemerintah. Orang-orang di negara ini dan kota ini pada khususnya bekerja keras untuk melakukan hal-hal demi kemajuan rakyat mereka. Pemandu wisata menceritakan bagaimana sumbangan orang-orang memungkinkan mereka membangun kota, dan untuk fakta sederhana itu mereka bangga dengan apa yang dapat dilakukan orang-orang untuk diri mereka sendiri. Selain membangun masjid dan menyediakan air gratis untuk warga, mereka juga menggunakan sumbangan untuk membangun sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya.
sumber : https://id.wikipedia.org
Semua wanita tertutup dan para pria mengenakan celana panjang dan pakaian menghormati budaya Islam. Ketika memasuki gerbang, pemandu memberi tahu tentang perluasan yang dibangun menjadikan masjid terbesar di Afrika, dan pada hari Jumat, ada sepuluh ribu orang akan membanjiri masjid untuk sholat. Terkadang para lelaki masuk dan berdoa terlebih dahulu atau mereka berdoa bersamaan dengan perempuan tetapi di tempat yang berbeda. Pria dan wanita tidak berdoa di tempat yang sama dan wanita disarankan untuk tinggal di rumah dan berdoa sampai mereka pada usia tertentu di pertengahan hingga akhir dua puluhan. Ketika berjalan melewati bagian luar masjid, akan merasakan cuaca panas dan uniknya, batu material bangunan tidak begitu panas. Batu tersebut adalah batu khusus yang didatangkan dari Italia. Dari semua dimensi, masjid Tauba sangat menakjubkan dan bernilai arsitekturnya.
sumber : https://www.pinterest.com
Bagi banyak Muslim, terutama di kota ini, mereka ditugasi bekerja keras untuk membatalkan semua hal negatif yang melekat pada agama Islam. Pengetahuan benar dan lurus adalah kekuatan ketika orang mau belajar dan tidak menilai ketika mereka sebenarnya tidak tahu apa-apa untuk diri mereka sendiri. Realitas tentang iman dan budaya Islam adalah bahwa mereka benar-benar menghargai wanita dan memahami bahwa wanita penting bagi struktur keluarga dan untuk menjalani kehidupan di dunia. Selain jihad ditekankan, begitu pula lima rukun Islam dan menjadi orang baik. Pemandu perjalanan di sana menjelaskan betapa pentingnya menjadi orang baik karena yang dimiliki ketika meninggal adalah semua perbuatan baik . Menjadi orang baik tidak akan sia-sia karena semua perbuatan baik itu harus lebih besar daripada yang buruk karena hanya itu yang menjadi penolong di akhirat nanti.