Masjid yang diberi nama “Diyanet Center of Amerika” terletak di 9704 Good Luck Road, Lanham, MD 20706, Amerika Serikat. Selesai dan diresmikan pada hari Sabtu, 02 April 2016 lalu, oleh Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan. Masjid dan Islamic Center atau Komunitas Muslim Turki tersebut merupakan pertama kali yang dibangun di daerah Maryland, Amerika Serikat. Pendanaan pembangunan keseluruhan bangunan masjid pun berasal dadi pemerintah Turki. Komplek kawasan Islamic Center atau jika dalam bahasa Turki disebut dengan “Kulliye” ini mencerminkan peradaban islam Turki di Amerika Seringat. Struktur bangunannya pun mengambil struktur bangunan masjid yang dimiliki oleh Emperium Usmaniyah / Turki Usmani / Ottoman.
Keseluruhan luas tanah Masjid Diyanet Center of Amerika ini memiliki luas sekitar 60.000 meter persegi. Sedangkan bangunan masjidnya berdiri ditas lahan seluas 879 meter persegi, dilengkapi dengna halaman yang lumayan besar untuk menampung hingga 3.000 jamaah bersamaan. Dilengkapi juga dengna sebuah taman khas Islam Turki dibagian depannya, kemudian tepat disebelah bangunan masjid ada pusat budaya yang menunjukkan hubungan antara arsitektur modern dan klasik. Pusat kebudayaan islam yang dibangun disamping masjid tersebut berupa sebuah perpustakaan, ruang pameran dan ruang konferensi, serta sebuah aula pertemuan yang digunakan sebagai ruang penyambutan para tamu.
Pembangunan Masjid Diyanet Center of America ini mengambil asrsitektur alsi Emperium Usmaniyah yang berjaya sejak abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-19 Masehi. Ciri khas yang dimilikinya adalha bangunannya berukuran tinggi besar, dengan satu kubah besar di atasnya, dikelilingi oleh beberapa kubah kecil. Lalu ditambahkan dengan 2 menara lancip yang tinggi menjulang seperti sebuah pensil dengan ornamen Bulan Sabit yang selalu menjadi ciri khas sebuah masjid pada masa Emperium Usmaniyah pada kala itu.
Sedangkan beberapa tempat pusat budaya disamping masjid dibangun dengan arsitektur Emperium Islam Seljuk yang berjaya pada abad ke-11 Masehi, yang terdiri dari beberapa ruangan termasuk ruang perpustakaan, pameran, pertemuan, sampai pada ruang khusus untuk menyambut para tamu besar.
Selain itu, ada juga Pusat Penelitian Islam di dalam gedung tersebut yang bisa digunakan sebagai fasilitas konsultasi untuk para mahasiswa yang sedang mengejar gelar Sarjana maupun Pascasarjana yang berasal dari Turki. Kemudian ada juga sebuah museum Islam seluas 300 meter persegi yang menyimpan beberapa benda sejarah dari Emperium Usmaniyah. 10 rumah tradisional khas Dinasti Usmaniyah pun juga ikut dibangun sebagai fasilitas tempat menginap bagi para tamu yang mengunjungi masjid tersebut. rumah-rumah muslim di daerah tersebut dibuat sedemikian rupa dengan menggunakan arsitel lawas yang dimiliki bangsa turki. Selain itu, dibangun juga kompleks pemandian (Hamam) khas Turki, beberapa kolam renang, ruangan serba guna serta beberapa kompleks Gym / Olahraga. Karena memiliki luas dan ukuran bangunan yang super besar, tak heran jika Masjid Diyanet Center of America menjadi masjid terbesar di Amerika Serikat sampai saat ini.
Pembangunan seluruh kompleks masjid dimulai pada tahun 1990-an, diatas tanah yang sebelumnya merupakan rawa-rawa yang dibeli oleh Turkish Presidency of Religious Affairs / Badan Keagamaan Presidensial Turki. Lalu, arsitektur yang menangani seluruh bangunannya adalah Muharrem Hilmi Senalp, salah satu arsitek lokal turki. Meskipun sudah di gagas dari tahun 1990-an, namun proses pembangunan kompleks masjid ini baru dimulai pada tahun 2009 lalu dan baru selesai pada tahun 2016.
Meskipun masjid ini dibangun dengan bekerjasama dengan kontraktor asli Amerika Serikat, namun semua bahan material didatangkan langsung dari Turki melalui angkutan darat, laut, maupun udara. Sedangkan untuk seni bina bangunan serta hiasan ornamen serta interior dan eksteriornya di tangani langsung oleh para arsitek seni asli Turki.