Seperti namanya, Masjid Hisardzik mengadopsi nama tempat dia berdiri, yaitu Kampung Hisardzik, Serbia. Masjid ini memang berdiri ditempat yang tidak biasa, yaitu di lokasi perkampungan yang terletak di puncak bukit diapit beberapa gunung di sekitarnya.
Masjid Hisardzik baru muncul dalam catatan sejarah, ketika seseorang petualang bernama Evlija Celebija, salah satu penulis terkemuka pada saat masa kejayaan Emperium Usmaniyah berkunjung ke kampung tersebut dan menemukan bahwa sudah ada masjid di dekat kota Prijepoje, wilayah selan Sandzak, Serbia.
Masjid yang sudah berusia sangat tua ini dulu menjadi tempat yang sakral bagi umat muslim setempat. Lokasinya bertempat di ketinggian sebuah bukit, tepatnya dibawah benteng kuno yang bernama Milesevac. Saat ini, Benteng Milesevac dan Masjid Hisardzik merupakan bagian dari Cagar Budaya Nasional yang harus dilindungi oleh pemerintah Serbia.
Sejak didirikan lebih dari 300 tahun yang lalu, sampai kini masjid ini terus digunakan dan difungsikan sebagai tempat ibadah umat muslim sebagaimana mestinya. Meskipun terbilang bangunan masjid yang sangat sederhana, hanya seperti rumah pemukiman penduduk dengan 1 menara di samping nya, namun masjid ini menjadi sangat terkenal karena memiliki Mushaf Al-Qur’an Tertua di daerah Serbia. Karena memiliki Mushaf tersebut, masjid ini menjadi salah satu objek wisata religius terpopuler di Serbia dengan pemandangan indah di sekitarnya.
Masjid Hisardzik memiliki artefak sejarah yang tidak ternilai harganya, diperkirakan Mushaf Al-Qur’an yang ada dimasjid tersebut sudah berusia lebih dari 400 tahun. Mushaf Al-Qur’an tersebut menjadi yang terua di seluruh serbia dan Semenanjung Balkan, tidak heran jika kaum muslimin di daerah tersebut seringkali berdatangan demi melihat artefak sejarah yang sudah berumur lebih dari 4 abad.
Pada awalnya, Mushaf tersebut di perkirakan berumur 300 tahun, dilihat dari tulisan tahun 1116 H / 1706 pada bagian luar Mushaf. Kemudian, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional Beograd menunjukkan bahwa setidaknya Mushaf tersebut sudah berumur lebih dari 400 tahun, sekaligus menjadi Mushaf tertua di Semenanjung Balkan.
Mushaf Al-Qur’an kuno ini memiliki ukuran yang cukup besar, dengan berat sekitar 4,9 Kg. pada saat ditemukan pertama kali, kondisi Mushaf tersebut sangat memperhatinkan, beberapa bagiannya sudah rusak dan sobek, serta bagian terakhir Mushaf malah sudah hilang. Lalu dengan bantuan dari para sejarawan naskah kuno dari perpustakaan Beograd, akhirnya mushaf tersebut dapat dipulihkan seperti sedia kala. Mushaf tersebut kemudian dipamerkan di Museum Prijepolje sebelum di kembalikan ke tempat aslinya, yaitu masjid Hisarzik.
Sebenarnya, sampai saat ini belum bisa ditentukan dengan pasti kapan masjid Hisardzik dibangun. Sejauh penelitian yang dilakukan, hanya bisa dipastikan bahwa masjid ini telah dibangun pada masa kejayaan Emperium Usmaniyah. Yaitu sekitar abad ke-16 sampai abad ke-19, karena seluruh kawasan Serbia pada masa itu merupakan kekuasaan dari Emperium Usmaniyah / Turki Usmani.
Sedangkan untuk arsitektur masjidnya, masjid ini hanya dibangun seperti bangunan pemukiman sekitar, yaitu berdenah persegi panjang, dengan bahan baku beton dan kayu dengan cat cream. Untuk atapnya seperti atap rumah-rumah sekitar dengan desain atap tipis yang terbuat dari metal.
Kemudian terdapat menara disamping masjid yang memiliki balkoni dibagian paling atas, dengan puncak lancip berbahan baku metal. Bisa dilihat bahwa seringkali cuaca yang terjadi di daerah masjid ini sangat ekstrim bersalju, karena memang terletak di dataran tinggi, di kellingi oleh beberapa gunung di sekitarnya.