Perkembangan islam hingga sekarang telah menyebar hingga ke berbagai wilayah di dunia. Negara yang awalnya tidak terdapat penduduk muslim, sekarang dimana pun kaummuslim dapat di temukan dimana saja. Termasuk di Negara China. Keberadaan kaum muslim sendiri tak lepas dari sejarah awal mulanya islam masuk ke China. Saat ini penduduk China terdapat dari berbagai kaum yang berbaur menjadi satu. Karena sudah terdapat banyak masyarakat yang beragama islam, maka tak heran jika disana terdapat sebuah bangunan untuk melaksanakan ibadahnya. Bangunan tersebut adalah masjid untuk umat muslim melaksanakan shalat dan berbagai kegiatan lainnya.
Salah satu masjid yang berada di China bernama masjid Huaisheng. Masjid tersebut berada di ibukota propinsi Guangdong, masjid Huaisheng sendiri berdiri di atas lahan tanah seluas 2.966 meter persegi. Berdasarkan sejarah bahwa masjid ini didirikan oleh Sa’d ibn Abi Waqqas. Beliau sendiri merupakan paman dari Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya nama dari masjid Huaisheng sendiri memiliki arti Rindu kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Masjid Huaisheng juga dikenal dengan nama masjid Guangtasi atau tak jarang dikenal sebagai masjid mercusuar atau menara api. Hal tersebut karena menara pada masjid Huaisheng terlihat seperti bentuk mercusuar. Menara tersebut lumayan tinggi dengan tingginya yang mencapai 36.3 meter serta berwarna putih. Bangunan ini juga disebut-sebut sebagai bangunan tertinggi yang berada di wilayah tersebut. Selain itu keunikan dari menara masjid Huaisheng sangat berbeda dengan berbagai menara masjid lainnya. Karena bentuknya silinder sederhana serta terdapat kubah pada bagian paling atas menara tersebut. Biasanya bentuk seperti itu merupakan cirri dari bangunan khas Arab.
Keberadaan menara tersebut memiliki cerita tersendiri dimana pada waktu dahulu setiap bulan Mei dan Juni banyak sekali kapal pedagang asing yang selalu lalu lalang melewati Sungai Mutiara. Pada saat itu juga umat muslim selalu menyalakan lampu pada malam hari untuk menerangi dan memadu para kapal tersebut yang sedang berlayar tepatnya di malam hari. Di menara itu juga difungsikan oleh muadzin untuk mengumandangkan adzan dan mengajak untuk segera melaksankan shalat. Kemudian menara tersebut dibandingkan dengan menara Cahaya atau disebut juga dengan Guangtasi. Tak heran masyarakat sekitar juga menyebutnya dengan masjid Guangtasi. Tapi ternyata selain nama tersebut, masjid Huaisheng memiliki beberapa nama lainnya, seperti masjid Agung Canton, masjid Hwai Sun Su, masjid Ying Tong dan masjid Huai Shang Si.
Sejarah dari pembangunan masjid Huaisheng tak lepas dari seorang paman dari Nabi Muhammad SAW yang pertama kali menyebarkan agama islam di Cina. Beliau adalah Sa’d ibn Abi Waqqas yang memulai penyebaran ajaran islam di Cina pada tahun 630-an. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan agama islam semakin menyebar dan dibangunlah sebuah bangunan untuk melaksanakan ibadah. Salah satunya adlaah masjid Huaisheng ini. Masjid Huaisheng pernah mengalami renovasi sebanyak empat kali. Namun masjid tersebut pernah dilakukan pembangunan ulang secara keseluruhan pada tahun 1350 pada masa pemerintahan Dinasti Yuan.
Dilihat dari arsitektur masjid Huaisheng, masjid ini tidak terlihat seperti beberapa masjid pada umumnya. Melainkan seperti bangunan kuil. Pada bagian luar masjid akan terlihat sangat menarik dengan batu bata berwarna merah dan atapnya menggunakan genteng berwarna hijau. Bangunan tersebut didesain seperti gaya Tiongkok yang sangat eksotis namun ketika memasuki masjid ini tampilan dalamnya terlihat sangat sederhana. Terdapat berbagai tulisan menggunakan bahasa Arab juga terdapat sebuah prasasti yang berisi tentang pemugaran masjid yang telah dilakukan sebanyak empat kali.