Masjid Islamic Center Samarinda adalah salah satu masjid terbesar ke 2 se Asia tenggara yang ada di Kota Samarinda. Untuk pengunjung yang baru pertama ke Samarinda, pastinya akan sangat mudah menemukan lokasi masjid ini. Dari Jembatan Mahakam hanya berjarak sekitar 2 km menuju ke lokasi masjid. Komplek ICS berada di kelurahan bernama Teluk Lerong Ulu, tepatnya di Kota Samarinda.
Sekeliling bangunan masjid Islamic Center Samarinda juga dibalut dengan bangunan arsitektur yang bermacam-macam konsepnya. Pastinya konsep tersebut kental dengan nuansa ciri khas bangunan di negeri Timur Tengah. Hal tersebut bisa anda lihat dari warna cat yang dilapiskan pada dinding masjid, terlihat seperti pada bangunan masjid-masjid klasik di Timur Tengah yang kebanyakan berwarna cokelat tanah. Sedangkan pohon-pohon kurma yang sudah ditanam di pelataran masjid, semakin menjadikan masjid ini bernuansa timur tengah.
Ditambah latar depan masjid yang berupa pinggiran sungai Mahakam, bangunan masjid ini juga mempunyai menara serta kubah besar sebagai penambah keindahan bangunan masjid ini. Konsep rancangan menara masjid diketahui diilhami dari konsep menara masjid Nabawi. Sedangkan bangunan kubah utamanya diketahui diilhami dari bangunan masjid Haghia Sophia yang ada di Istanbul Turki.
Masjid Islamic center samarinda juga mempunyai bangunan menara utama yang menjulang hingga 99 meter. Bangunan ini berupa bangunan 15 lantai, yang masing-masing lantai memiliki tinggi rata-rata hingga 6 meter. Nominal 99 meter sendiri bisa bermakna banyaknya nama-nama Allah yang berjumlah 99. Sementara hiasan dinding bagian luar menara juga dikelilingi dengan lafadz Asmaul Husna dan dilapis oleh batu granit, yang teknik pembuatannya menggunakan water jet.
Selain ada fasilitas tangga, pada menara utama juga dilengkapi dengan lift yang berkapasitas hingga 10 orang dewasa. Pada lantai paling atas bangunan menara dindingnya bagian dalam dilapisi dengan kaca. Tetapi, udara dalam ruangan ini masih tetap sejuk karena didalamnya sudah dilengkapi dengan alat pendingin ruangan berupa AC.
4 bangunan menara masjid lainnya berada di 4 sudut masjid ini. Masing-masing menara memiliki tinggi 66 meter. Masing-masing makara atau (bagian atas menara) juga memakai material kuningan ketok. Sementara 2 menara lainnya memiliki tinggi yang lebih pendek dibandingkan 5 menara lainnya yang disebut sebagai Menara Kembar Satu & Dua. Walaupun tingginya lebih pendek, namun menara ini tetap indah karena desain dinding luarnya disamping dilapisi dengan cat texture, dilapisi juga dengan Granit Juparana Kuning & Juparana Coklat yang sengaja didatangkan dari luar negeri.
Sementara untuk bangunan plafon kubah utama dari masjid ini berbahan material dari metal perforated & ornamen fyber reinforcement plasctic atau (FRP). Sementara ada lampu yang berlapis kaca patri di bagian tengah kubah paling atas untuk menambah aksesoris kubah bagian dalamnya. Kaca-kaca patri tersebut mengikuti bentuk kubah yang melingkar, fungsinya hanya untuk memaksimalkan pencahayaan ketika siang hari. Di bagian dinding kubah juga dihiasi dengan kaligrafi ayat kursi. Sedangkan plafon gypsum disamping penerangannya memakai downlight, keindahannya juga dihiasi oleh adanya lampu-lampu gantung sehingga menambah kemegahan kubah masjidnya.
Kebanyakan bangunan kubah sekarang ini lebih tahan lama baik untuk kecerahan catnya ataupun bahan konstruksinya. Sehingga pembangunan kubah yang megah dan indah tidak perlu perawatan yang serius karena lebih awet dan tahan lama. Beda dengan desain kubah jaman dulu yang membutuhkan perawatan secara khusus dan pengecatan ulang. Kubah masjid Islamic center samarinda juga menggunakan kubah masjid enamel sehingga tahan lama dan jarang terjadi kerusakan meskipun ada benturan keras seperti adanya gempa.