Masjid Jami’ Hopong terletak di Dusun Hopong, Desa Dolok Sanggul, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Masjid Jami’ ini dibangun sekitar tahun 1816 Masehi, oleh Laskar Paderi, Sumatera Barat.
Masjid Jami’ Hoppong juga memiliki kaitan erat tentang penyebaran Islam di Tapanuli dan Sumatera Utara. Pada awalnya masjid ini dibangun dengan tepas bambu dan hanya beratapkan ilalang saja. berselang beberapa tahun, akhirnya desain masjid yang mirip rumang panggung tersebut dibangun kembali dengan bahan baku kayu. Renovasi terakhir yang terjadi adalah tahun 1950, dimana masjid ini mendapatkan bangunan untuk instalasi atap baja ringan.
Di Sumatera Utara dusun Hopong terkenal dengan duusun yang terpencil dan juga termiskin serta tertingal dari berbagai dusun lainnya. Hal ini dikarenakan lokasi dusun yang jauh dari pusat kota yang selalu ramai. Bahkan di dusun Hopong belum terdapat penerangan listrik hingga berbagai sarana telekomunikasi. Tak heran dusun Hopong memang sangat tertinggal dengan berbagai macam eknologi yang sudah populer saat ini. Namun yang mearik adalah keluarga disana yang berjumlah 40 kepala keluarga memiliki kepercayaan agama Islam yang sangat kuat. Meskipun lokasi dan tempat mereka sangat terpencil, namun mereka sangat relijius dalam melaksanakan ibadah.
Saking jauhnya dari perkotaan, ketika ingin mengunjungi dusun Hopong maka harus berjalan kaki dengan jarak sekitar 24 km dari jalan yang beraspal. Karena ketika di dusun Hopong jangan kaget jika melihat tidak ada jalanan yang di aspal. Pengunjung atau wisatawan dapat melewati jalur pekan Simangumban atau jika ingin meewati hutn belantara maka dapat melalui arah desa Padang Mandailing kecamatan Saipar Dolok Hole. Selain itu jangan heran jika disana juga sangat minim kendaraan karena hanya ada jip saja dan itupun biasanya hanya ada padda musim kemarau tapi dengan resiko yang lumayan besar. Resiko tersebut biasanya terjadi karena perjalanan di medan sana sangat ekstrim dan sangat sulit untuk dilewati.
Namun biasanya orag-orang yang ingin datang ke dusun Hopong akan melewai dusun Lumban Garaga dengan menelusuri perbukitan yang hijau di tambah dengan pemandangan hutan yang sangat sejuk serta berbagai hamparan tanah begitu luas dengan dihiasi panorama alam yag begitu indah. Meskipun jaraknya lumayan jauh, namun karena ditemani oleh keindaan alam tersbut, rasa capek dan lelah menjadi tidak terasa.
Pada saat perayaan Idul Fitri tahun 1413 H masjid Jami’ Hapong telah direnovasi menghasilkan sebuah bangunan masjid yang sangat mengkilap atau marhilong jika warga disana menyebutnya. Setelah dilakukan renovasi masjid, sekarang masjid Jami’ Hopong lantainya sudah di keramik, atapnya pun sudah diganti dengan seng, bagian dalam masjid telah dipasang karpet untuk shalat berjamaah serta dipasang juga pencahayaan dari tenaga surya. Ditambah dengan pengeras suara untuk muadzin mengumandangkan adzan sejauh 5 km. Saat ini masjid Jami’ Hopong sudah terlihat lebih menarik dibandingkan sebelumnya yang sudah sangat tua ditambah berbagai bahan bangunan masjid juga sangat lama.
Sebelumnya, di masjid Jami’ Hopong beralaskan tikar pandan serta mimbar masjid pun saking tuanya sudah dimakan rayap. Namun saat ini diganti dengan papan yang sudah dihaluskan untuk bagian mimbar tersebut. sekarang juga sudah terlihat dengan ramai berbagai anak-anak melaksanakan kegiatan mebaca Al-Qur’an di masjid Jami’ Hopong pada malam hari. Berkat renovas masjid tersebut, umat muslim disana merasa bahagia dan bangga karena bangunan untuk mereka beribadah sudah terlihat kokoh tanpa khawatir akan rubuh.