Di negara Afrika tepatnya di bagian selatan terdapat sebuah masjid yang umurnya sudah tua. Masjid itu bernama Masjid Jamia atau Jamia Mosque. Selain itu masjid ini juga memiliki nama Masjid Ratu Victoria. Ketika pembangunan masjid Jamia Cape Town tak lepas dari keinginan yang besar untuk bebas dari perbudakan yang menyebar dan merajalela di wilayah itu. Kejadian itu dimulai saat wilayah Cape Town di ambil alih oleh Inggris dari tangan Belanda. Tetapi hal itu berdampak positif bagi perkembangan Islam dan masjid di wilayah tersebut. Pembangunan masjid ini diperkirakan sudah dilakukan sebelum tahun 1850 dan telah rampung di tahun yang sama.
Fakta tersebut berdasarkan dari beberapa orang Eropa yang pernah datang mengunjungi masjid tertua di Afrika Selatan. Salah satunya adalah Mayson yang mengunjungi masjid itu di tahun 1854. Dia menyebutkan bahwa masjid Jamia itu telah ada dan memiliki bangunan besar serta mempunyai menara. Selanjutnya tentang pembangunan masjid ditunjukan untuk umat muslim tanpa memandang perbedaan diantara kaum muslimin. Perlu diketahui, sebelumnya di tempat itu terdapat juga masjid yang ukurannya lebih kecil.
Terdapat sebuah mihrab yang menghadap ke arah kiblat dengan keadaannya sangat bersih. Tak heran masjid ini sangat terawat karena selain pengurus masjidnya yang sangat ramah, dia juga selalu rutin membersihkan masjid Jamia. Karena tempatnya yang bersih, sampai saat ini pun masjid ini selalu dipenuhi oleh para jamaah.
Telah diketahui bahwa lahan yang digunakan Masjid Jamia adalah pemberian dari Pemerintah Inggris oleh Ratu Victoria. Hal itu dikarenakan wujud dari imbalan dukungan para muslim Cape Town dalam ke ikut sertaan nya berperang melawan pasukan Xhosas pada tahun 1846.Ratu Victoria pun berjanji akan memberikan sebuah lahan untuk membangun sebuah masjid bagi kaum muslimin.
Pada awalnya lahan tersebut merupakan lahan milik pemerintah kota Cape Town lalu diberikan secara resmi kepemilikannya kepada Imam Abdul Wahab di tahun 1857. Sejumlah dua bidang lahan dipercayakan kepada beliau untuk Komunitas Muslim disana. Tak heran jika di masjid ini terdapat lambang kebesaran Kerajaan Inggris yang berada di atas mihrab masjid. Masjid ini menjadi satu-satunya masjid yang memiliki lambang kebesaran Prince of Wales di atas mimbarnya. Itu lah mengapa masjid ini disebut juga dengan nama masjid Ratu Victoria atau Queen Victoria Mosque. Imam Abdul Bazier merupakan imam pertama di masjid ini tetapi hanya beberapa bulan saja dan pada tahun 1852 kemudian diserahkan kepada Imam Abdul Wahab.
Mimbar dan mihrab masjid ini masih utuh dan asli sejak bangunan masjid dibangun. Hal itu disampaikan oleh Imam N. Nacerodien selaku imam masjid pada tahun 1976. Sebenarnya masjid Jamia Cape Town arsitekturnya sama dengan beberapa masjid lainnya. Namun ada sedikit perbedaan di masjid tertua ini yaitu bentuk bangunannya yang sedikit mirip dengan gereja. Bahkan orang Belanda seringkali menyebutnya dengan istilah ‘Islamsche Kerk’ atau gereja orang islam.
Dilihat dari luar masjid ini memiliki dinding tembok yang keseluruhannya berwarna kuning dengan puncak kubahnya berwana hijau. Berada di dekat jalan raya, masjid ini memiliki lahan parkir untuk kendaraan para jamaah. Fasilitas yang sama dengan beberapa masjid lainnya pun dimiliki oleh masjid Jamia Cape Town. Ketika akan memamsuki masjid ini terdapat tangga yang tidak terlalu panjang dan tinggi ditambah dengan adanya lampu kecil di setiap dinding luar masjid. Di atas bagian depan pintu masjid terdapat tulisan kaligrafi Arab yang indah.