Ibukota Georgia di Tbilisi telah lama menjadi persimpangan bagi banyak agama yang berbeda, dan contoh unik dari keterbukaan agama ini dapat dilihat di Masjid Jumah. Terletak di tengah pemandian belerang di distrik Abanotubani kuno di kota, di ujung jalan dari sebuah gereja dan sinagog, masjid bata merah sederhana ini dikenal sebagai tempat ibadah bagi Muslim Sunni dan Syiah.
sumber : https://www.atlasobscura.com
Masjid Tbilisi, demikian sebutannya, memiliki banyak inkarnasi sepanjang sejarahnya. Pertama kali dibangun pada 1700-an oleh Kekaisaran Ottoman, telah dihancurkan dan dibangun kembali tiga kali selama 300 tahun terakhir. Namun, transformasi terbarunya adalah dalam komposisi para jamaahnya.
sumber : https://www.atlasobscura.com
Setelah Revolusi Rusia yang berdarah pada tahun 1917, pemerintah Republik Soviet yang baru dibentuk berangkat untuk secara radikal mereformasi bekas Kekaisaran Rusia. Salah satu tujuan utama negara komunis yang baru adalah untuk melucuti lembaga agama dari kekuatan mereka. Sasaran utama dari penumpasan ini adalah Gereja Ortodoks Rusia, yang telah menikmati hak istimewa di bawah Tsar, dan tanah dan properti Gereja disita secara agresif. Komunitas Muslim pada awalnya diberikan lebih banyak kelonggaran, tetapi tidak ada agama yang aman dari dorongan pemerintah baru untuk menjadi pusat kehidupan warganya.
sumber : https://www.atlasobscura.com
Sekitar 10 persen populasi Georgia adalah Muslim, dan sampai tahun 1951 ada dua masjid di Tbilisi. Seperti tempat lain di dunia, Muslim Sunni dan Syiah di Tbilisi beribadah secara terpisah, di Masjid Jumah dan Masjid Biru, masing-masing. Tetapi pada tahun 1951 Masjid Biru dihancurkan oleh pemerintah Komunis untuk memberi jalan bagi jembatan. Menyadari bahwa komunitas Syiah tidak memiliki tempat untuk pergi, Masjid Jumah membuka pintunya bagi mereka, menjadikannya satu-satunya masjid di dunia di mana dua sekte beribadah bersama. Sampai tahun 1996, tirai hitam digunakan untuk membagi masjid antara Sunni dan Syiah selama ibadah, tetapi hari ini, dua sekte menyembah berdampingan. Masjid ini terletak di sebelah pemandian Orbeliani, yang fasad mosaik ubinnya yang indah menjadikannya daya tarik tersendiri.