Masjid Mahe, di Seychelles

Masjid Mahe, di Seychelles

Seychelles merupakan sebuah negara yang berada di benua Afrika. Tepatnya sekitar 1600 kilometer di lepas pantai timur benua Afrika dan bersebelahan dengan Negara Republik Comoro, Perancis dan Madagaskar. Ibukota dari negara Seychelles adalah Victoria yang berada di pulau Mahe. Penduduk di Seychelles memiliki jumlah sebanyak 86.525 jiwa dan menjadikan negara ini sebagai populasi terkecil di Afrika.

masjid mahe

Perlu diketahui bahwa mayoritas penduduk Seychelles adalah menganut agama Katolik Roma atau sembilan dari sepuluh mayoritas penduduknya adalah beragama Kristen Roma. Sejarah mengatakan bahwa agama Katolik Roma diawali dengan adanya orang berkulit putih yang merupakan penghuni pertama Negara Seychelles. Tak heran jika mayoritas penduduk disana beragama Katolik meskipun pada saat itu Inggris pernah memperkenalkan agama Kristen pada masa kekuasaannya disana. Negara Perancis menjadi penguasa pertama di Seychelles dan membawa ajaran Katolik Roma lalu disusul oleh Inggris yang sempat memperkenalkan agama Protestan.

Sebenarnya islam telah masuk terlebih dahulu jauh sebelum bangsa Eropa datang ke Seychelles. Penyebarannya diawali ketika para pedagang muslim berdagang berlayar dan melintasi ke berbagai pulau di Samudera meskipun mereka tidak menetap di tempat tersebut, dan salah satu pulau yang dilewati serta di singgahi adalah pulau Mahe.

masjid mahe

Dari sekilan banyak penduduk Seychelles yang beragama Katolik Romawi, disana ada pula penduduk yang mempercayai Hindu, Bha’i dan islam sebagai agama yang diyakininya. Pada tahun 1960-an penduduk yang beragama muslim disana hanya ada kurang dari seratus jiwa lalu penyebaran dan perkembangan agama Islam di Seychelles semakin bertambah pesat hingga saat ini mencapai sekitar 2000 jiwa. Lebih jelasnya disebutkan oleh Biro Pusat Statistik Seychelles sebanyak 76.2 % menganut agam Katolik Roma lalu sekitar 6.1 % beragama Anglikan, 2.4 % beragama Hindu, 1.6 % beraga Islam dan sebanyak 13.7 % menganut agama lainnya. Meskipun agama islam disana termasuk minoritas, namun pemerintahnya memiliki toleransi tingggi memberikan izin bahwa setiap hari Jum’at umat islam dapat melihat siaran keagamaannya melalui saluran Televisi Nasional.

Tak ketinggalan, disana juga terdapat tempat beribadah bagi umat islam yaitu Masjid. Salah satunya adalah masjid Mahe yang sangat terkenal berada di kota Victoria. Nama masjid Mahe merujuk pada lokasi masjid berada yaitu tepatnya di Pulau Mahe.  Namun sebelumnya masjid Mahe bernama Masjid Sheikh Muhammad Bin Khalifa Al-Nahyan yang merupakan keluarga Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Hal itu dikarenakan seluruh biaya pembangunan masjid tersebut berasal dari keluarga Penguasa Abu Dhabi. Masjid ini selalu ramai setiap harinya terutama pada hari Jum’at dikunjungi oleh beberapa jamaah yang akan melaksanakan shalat Jum’at berjamaah dan tak sedikit dari mereka merupakan muslim mualaf. Pemerintah disana juga mengizinkan untuk mengumandangkan adzan menggunakan pengeras suara di menara masjid.

Sebelum dibangun masjid Mahe, dilakukan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Mr. Suleman Adam yaitu seorang Presiden dari Islamic Society of Seychelles pada tanggal 9 Oktober 1981 atau tepatnya tanggal 10 Dzullhijjah 1401 H. dan masjid Mahe diresmikan setahun kemudian. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2012 dilakukan renovasi masjid yang sebelumnya telah diruntuhkan agar bangunan tersebut memiliki ruang yang lebih besar dan luas. Selanjutnya pada tanggal 25 Oktober 2013 selesai dibangun dan di resmikan oleh Sheikh Zayed bin Sultan bin Khlifa atas nama Dr. Shaikh Sultan bin Khalifa Al Nahyan. Peresmian masjid juga dihadiri oleh beberapa petinggi seperti menteri Luar Negeri Seychelles yaitu Jean-Paul Adam dan Dick Patrick Esparon seorang duta besar Seychelles untuk Uni Emirat Arab.

Dari luar bangunan masjid akan terihat sederhana dengan satu kubah berwarna emas dan dindingnya berwarna putih dihiasi beberapa tanaman dan pohon didepan masjid semakin sejuk dan asri. Masjid Mahe dapat menampung jamaah sebanyak 600 jamaah pria dan wanita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *