Contents
Takjub adalah hal yang akan Anda rasakan saat pertama kali memasuki Masjid Namira Lamongan. Masjid yang sempat viral karena fasilitas bintang 5 yang diberikan ini berlokasi di Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, tepatnya di Desa Jotosanur. Wewangian serta nuansa Masjidil Haram menjadi keunikan tersendiri bagi masjid yang menjadi kebanggaan warga Lamongan ini.
sumber :https://4.bp.blogspot.com/-GmkbUO2Bllg/W5szhjRMy7I/AAAAAAAAAEM/C2OumcRkyT89D0M328CHNDigOLTntfyQgCLcBGAs/s1600/Masjid%2BNamira%2BLamongan.jpg
Arsitektur Masjid Namira Lamongan bernuansa minimalis layaknya masjid di wilayah Timur Tengah. Memiliki area parkir yang luas dengan pemandangan yang sangat asri. Banyak keunikan yang akan Anda temukan saat menguak berbagai hal mengenai Masjid Namira Lamongan. Mulai dari asal usul pembangunannya hingga fasilitas yang diberikan kepada para jamaahnya.
Asal Usul Masjid Namira Lamongan
Masjid bernuansa Masjidil Haram ini ternyata bukanlah masjid milik pemerintah Lamongan, melainkan milik salah satu warganya. Masjid Namira dibangun sebagai wujud rasa syukurnya kepada Allah SWT karena telah dikaruniai seorang anak perempuan yang lama didambakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Takmir Masjid Namira Lamongan, Waras Wibisono.
Pemberian nama Namira menurut Waras, diambil dari nama tengah anak keempat pasangan pendiri masjid tersebut yaitu Ghassani Namira Mirza. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan jika Namira terinspirasi dari nama sebuah masjid yang terletak di Arafah, Arab Saudi. Kata Namira sendiri diambil dari Bahasa Arab yang memiliki arti sopan.
https://www.inibaru.id/islampedia/masjidil-haram-dari-lamongan-bernama-namirahttps://jatim.antaranews.com/berita/208517/indahnya-arsitektur-masjid-namira-lamongan-bernuansa-arab-saudi-video
Sejarah Pembangunan Masjid Namira Lamongan
Mengunjungi tanah suci merupakan impian bagi setiap umat muslim. Hal inilah yang menjadi latar belakang berdirinya masjid unik bernuansa Masjidil Haram ini. Masjid Namira Lamongan dibangun agar setiap orang yang rindu dengan Baitulloh dapat merasakan nuansanya di dalam masjid ini. Bahkan Anda akan disuguhkan wewangian khas Masjidil Haram saat memasukinya.
Terdapat kiswah besar yang sengaja didatangkan dari Masjidil Haram dan diletakkan di depan mihrab imam. Kiswah tersebut dilindungi kaca dan berdiri dengan kokoh. Anda juga akan dibuat takjub saat melihat banyak kiswah kecil yang dipajang di sekeliling masjid. Empuknya karpet bak Roudhoh Madinah juga akan Anda rasakan saat menginjakkan kaki di masjid ini.
Tidak semua orang beruntung dapat mengunjungi Masjidil Haram. Namun, dengan berkunjung ke Masjid Namira Lamongan, setidaknya kerinduan Anda kepada Masjidil Haram dapat terobati. Segala fasilitas diberikan kepada para jamaah untuk menunjang kenyamanan mereka. Bahkan keindahan dan kebersihan masjid pun dijaga dengan sangat baik.
Menurut Wakil Takmir Masjid, Ahrian Saifi, pembangunan Masjid Namira bertujuan agar masyarakat yang belum memiliki kesempatan berkunjung ke Masjidil Haram dapat merasakan nuansanya di masjid ini. Desain bangunan sengaja dibuat minimalis agar masjid dapat didatangi oleh semua golongan.
Pemilik Masjid Namira Lamongan
Jika Masjid Namira Lamongan bukanlah milik pemerintah Lamongan, lantas siapakah sebenarnya sosok pemilik masjid megah ini? Pemilik Masjid Namira Lamongan adalah pasangan H Helmy Riza dan Hj Eny Yuli Arifah yang merupakan warga asli Lamongan. Mereka merupakan pemilik toko emas terbesar di wilayah tersebut.
Pada tanggal 1 Juni 2013, Masjid Namira Lamongan mulai dibuka untuk berjamaah. Awalnya, masjid ini berdiri di atas tanah seluas satu hektar dengan kapasitas jamaah sekitar 500 orang. Namun sekarang, Masjid Namira Lamongan mampu menampung jamaah hingga 3 kali lipat dengan luas tanah sekitar 2,7 hektar.
Perluasan bangunan masjid dilakukan karena semakin banyaknya jamaah yang mengunjungi Masjid Namira. Oleh karena itulah, diadakan renovasi pada Masjid Namira yang diresmikan pada tanggal 2 Oktober 2016. Hal ini dikemukakan oleh Ahrian Saifi selaku Wakil Ketua Takmir Masjid. Bangunan masjid baru terletak kurang lebih sekitar 300 meter dari bangunan masjid lama.
https://www.produsenkubahmasjid.com/sejarah-pembangunan-masjid-namira-lamongan/
Profil Pemilik Masjid Namira Lamongan
H Helmy merupakan keturunan keluarga Muhammadiyah dari ibu yang bernama Hj Ning Humaiyah. Beliau adalah saudara tertua Hj Nur Saadah yang merupakan istri almarhum H Bisri Ilyas dan H Chasan Majedi Affandi. Mereka semua dikenal sebagai tokoh dermawan Muhamadiyah. Begitu juga dengan H Helmy yang mendermakan hartanya untuk membangun masjid yang unik dan megah.
sumber : https://www.kliktraveling.com/wp-content/uploads/2019/12/namira1169157835-758×452.jpg
H Helmy dan sang istri membangun Masjid Namira Lamongan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas agar dapat memanjakan para jamaahnya. Bahkan masjid ini menjadi viral di sosial media lantaran fasilitas yang disediakan bak bintang 5. Bahkan bagi para penyandang disabilitas, disediakan kursi roda yang dapat mereka gunakan agar lebih mudah saat melakukan ibadah.
https://www.boombastis.com/masjid-namira-lamongan/128195
https://pwmu.co/40513/11/05/lebih-dekat-dengan-masjid-namira-lamongan-inspirasi-dari-surat-attaubah-ayat-18/
Pendiri Masjid Namira Lamongan
Masjid Namira Lamongan didirikan oleh pasangan suami istri H Helmy Riza dan Hj Yeni Yulia Arifah yang merupakan seorang pengusaha. Banyak bisnis yang beliau geluti mulai dari bisnis toko emas, SPBU, dan tambak. Atas hidayah Allah, dengan kekayaan melimpah itulah, H Helmy menjadi tergerak hatinya untuk mendirikan sebuah masjid yang dapat digunakan berjamaah oleh warga sekitarnya.
Menurut Waras Wibisono selaku Ketua Takmir Masjid Namira Lamongan, hidayah yang didapatkan oleh H Helmy Riza berasal dari Surat Attaubah ayat 18 dalam Alquran yang memiliki arti :
“Hanya orang yang memakmurkan masjidlah yang merupakan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta senantiasa menunaikan sholat, zakat, dan tidak takut melainkan kepada Allah SWT. Sehingga mereka merupakan golongan orang-orang yang memperoleh petunjuk atau hidayah.”
https://pwmu.co/40513/11/05/lebih-dekat-dengan-masjid-namira-lamongan-inspirasi-dari-surat-attaubah-ayat-18/
Profil Masjid Namira Lamongan
Untuk profil Masjid Namira Lamongan, Anda dapat melihat data di bawah ini.
Nama Masjid | : | Namira |
Alamat | : | Jl.Raya Mantup Lamongan Km 5 Jotosanur Tikung Lamongan |
ID Masjid | : | 55931 |
Tipe | : | Masjid Jami |
No. Telepon | : | 0822-5177-7777 |
Luas Tanah | : | 7.500 m2 |
Status Tanah | : | SHM |
Luas Bangunan | : | 671 m2 |
Tanggal/Tahun Berdiri | : | 1 Juni 2013 |
Kapasitas | : | 2500 orang |
Gaya Arsitektur | : | Timur Tengah |
Jumlah Pengurus | : | 36 orang |
Jumlah Imam | : | 12 orang |
Jumlah Khatib | : | 24 orang |
Fasilitas | : | Air minum gratis
Parkir Luas Makan gratis setiap Hari Minggu Kursi roda bagi penyandang difabel |
Kegiatan | : | Pengajian Rutin
Program Beasiswa Anak |
https://destinasiku.com/masjid-namira/
Peta Masjid Namira Lamongan
https://goo.gl/maps/zTmQwFNGGeJMaKoHA
Untuk mengetahui peta Masjid Namira Lamongan, Anda dapat memanfaatkan smartphone yang Anda miliki. Penggunaan ponsel pintar memang banyak membantu untuk menemukan lokasi suatu tempat karena adanya aplikasi peta digital. Bagi Anda yang baru mengunjungi Masjid Namira Lamongan, tidak perlu merasa takut akan tersesat karena lokasinya mudah untuk ditemukan.
Masjid Namira Lamongan berjarak sekitar 50 km dari pusat Kota Surabaya. Jika Anda menggunakan kecepatan 40 km/jam, maka akan dibutuhkan waktu perjalanan sekitar 2 jam. Lamanya waktu perjalanan tersebut dipengaruhi oleh padatnya kondisi ruas jalan yang mampu menimbulkan kemacetan.
Rute Masjid Namira Lamongan
Banyak rute yang dapat Anda pilih untuk menuju masjid Namira Lamongan. Ketikkan nama Masjid Namira pada kolom pencarian peta digital, maka akan diberikan beberapa alternatif rute. Namun, media biasanya akan memilihkan rute yang paling pendek untuk Anda lewati. Rute yang ditawarkan ini melewati hamparan sawah yang berada di sebelah kanan kiri ruas jalan desa.
Jika Anda berangkat dari Surabaya, maka Anda dapat mengikuti rute berikut yaitu Jalan Raya Darmo Surabaya -> Kawasan Banyu Urip -> Tandes -> Benowo -> Kepatihan -> Ngembung -> Jalan Raya Sarirejo -> Jalan Raya Mantup. Ketika Anda sudah berada di lokasi ini, Menara Masjid Namira Lamongan akan terlihat meskipun dari kejauhan. Terdapat lafal Allah pada bagian puncak menara.
Namun, jika Anda berdomisili di wilayah Lamongan Kota maka silahkan ikuti rute berikut yaitu dari Gang Kalisari lurus ke arah Jl. Laras Liris lalu belok ke arah kiri. Setelah itu ambil arah Jl. Jagalan dengan belok ke arah kanan. Kemudian ambil Jl. Andansari dengan berbelok ke arah kiri. Belok kiri lagi kurang lebih 350 meter ke Jl. Andan Wangi.
Anda akan sampai di Jalan Sunan Drajat setelah belok ke arah kanan sepanjang 2,4 km. Belok kanan lagi dan berjalan lurus sejauh 210 m untuk sampai di Masjid Namira Lamongan. Agar tidak tersesat dan lebih mudah menemukan masjid unik ini, silahkan menggunakan bantuan GPS pada smartphone Anda.
Info Masjid Namira Lamongan
Masjid yang dibangun oleh pasangan H Helmy Riza dan Eny Yuli Arifah ini berlokasi di Jalan Raya Mantup, Desa Jotosanur. Masjid ini sempat viral di berbagai sosial media karena nuansanya, arsitekturnya, serta fasilitas yang diberikan kepada para jamaahnya. Bagi para warga Lamongan, keberadaan Masjid Namira menjadi kebanggaan tersendiri.
sumber : https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180612/6b215e1c971643788bea42a2ff27fb5a.jpg
Tidak sedikit warga Lamongan yang menggelar akad nikah di masjid ini. Karena tempatnya yang luas dengan suasana yang nyaman dan asri menjadi alternatif bagi mereka yang ingin menggelar resepsi pernikahan maupun pengajian. Banyak mahasiswa yang melakukan studi banding di Masjid Namira Lamongan karena desain arsitekturnya yang unik serta sistem pengelolaannya yang profesional.
Yayasan Masjid Namira Lamongan
Masjid Namira Lamongan memiliki struktur kepengurusan dengan ketua yayasan H Helmy Riza. Sedangkan H Waras Wibisono menjabat sebagai Ketua Takmir yang dibantu oleh tiga orang wakil ketua yaitu H Ahrian Saifi ST, Drs. Abdul Jalil MA, dan H Sutarjo. Untuk kepengurusan masjid dibagi menjadi tiga bidang.
- Bidang Idarah
Yang di bawahnya terdapat Seksi Dokumentasi, Seksi Administrasi, dan Seksi Perencanaan
- Bidang Imaroh
Yang di bawahnya terdapat Majelis Taklim, Sosial Kemasyarakatan, Dakwah, Pemberdayaan Wanita, Perpustakaan, Seksi Pendidikan, Remaja Masjid, dan Seksi Peribadatan
- Bidang Rikyah
Yang di bawahnya terdapat Seksi Pemeliharaan Bangunan, Peralatan dan Perlengkapan, Seksi Keamanan, dan Lingkungan Hidup
https://www.kompasiana.com/endrosefendi/597c61705095295a36019672/ini-dia-penampakan-masjid-namira-yang-viral-di-media-sosial?page=all
Takmir Masjid Namira
Visi yang dimiliki oleh Masjid Namira Lamongan yaitu sebagai pusat penyatuan umat dalam ibadah, pendidikan, manajemen, dan dakwah untuk menuju masyarakat yang madani. Sedangkan misi masjid ini yaitu mengembangkan pendidikan akhlakul karimah, mengembangkan ibadah dan dakwah, mengembangkan fasilitas dan sarana prasarana, dan mengembangkan manajemen masjid.
Motto masjid Namira Lamongan yaitu ikhlas dan profesional dalam melayani umat. Visi, misi, dan motto yang dimiliki masjid dijadikan sebagai prinsip oleh takmir masjid yaitu uang sedekah jamaah harus kembali ke jamaah secepatnya, dengan motto yang dipegang takmir masjid yaitu usahakan saldo infaq bisa nol.
Dikutip dari pernyataan Among Kurnia Ebo menyatakan jika takmir masjid merasa malu jika uang jamaah menumpuk di kotak infaq. Jika saldo infaq tidak bisa nol rupiah, takmir masjid merasa gagal dalam menjalankan tugasnya. Sehingga mereka selalu memiliki program yang kreatif serta acara yang bermutu bagi para jamaah.
Banyaknya program dan acara bermutu yang diselenggarakan Masjid Namira, mengundang banyak donatur yang datang ke masjid tersebut. Dengan motto yang dipegang takmir masjid, mereka berharap agar pahala segera didapatkan oleh mereka yang melakukan infaq. Jika uang infaq belum disalurkan itu artinya infaq mereka terlambat jadi pahala. Sungguh motto yang luar biasa!
https://www.kompasiana.com/endrosefendi/597c61705095295a36019672/ini-dia-penampakan-masjid-namira-yang-viral-di-media-sosial?page=all
https://travelingyuk.com/pelabuhan-banyuwangi-bali-ditutup/272988
https://rakyatjelata.com/masjid-namira-lamongan-inspirasi-bagi-pengurus-masjid/
Masjid Namira Lamongan menjadi Jujukan Ngaso Kaweruh Takmir Masjid
Tidak bisa dipungkiri jika pengelolaan dan manajemen Masjid Namira Lamongan sangat profesional. Selain itu, konsep masjidnya pun sangat asri dan indah. Hal ini membuat banyak takmir masjid dari berbagai daerah datang untuk ngaso kaweruh pada pihak Yayasan Masjid Namira. Berdasarkan pernyataan Waras, hampir tiap minggu mereka kedatangan tamu untuk studi banding.
Tercatat sebanyak 85 kali rombongan takmir yang datang dari berbagai kota di Indonesia mengunjungi Masjid namira Lamongan sejak tahun 2018 hingga pertengahan Mei 2019. Semua tamu tersebut tercatat dalam daftar buku tamu ngaso kaweruh yang ditunjukkan oleh Waras. Buku tersebut disimpan di kantor Takmir Masjid.
http://www.surabayapagi.com/read/masjid-namira-jadi-magnet-baru-umat-islam
Biaya Operasional Masjid Namira
Berdasarkan catatan pengurus Masjid Namira Lamongan, biaya operasional masjid bisa mencapai 200 juta rupiah per bulannya. Sedangkan dana infaq yang didapatkan setiap bulannya mencapai 150 juta rupiah. Menurut penuturan salah satu Takmir Masjid, Suliono, dana operasional masjid berasal dari pendapatan masjid dan infaq dan selebihnya ditanggung H Helmy Riza selaku ketua yayasan.
Berbagai pembiayaan untuk kebutuhan masjid, diantaranya tagihan air bersih, tagihan rekening listrik, upah 25 pekerja, serta biaya perawatan dan kebersihan. Menurut pernyataan salah satu warga Lamongan, Muji Santoso, Masjid Namira memerlukan pasokan air tidak kurang dari 40 truk setiap harinya serta jumlah pekerja dan biaya perawatan yang memang membutuhkan biaya sangat besar.
https://regional.kompas.com/read/2017/11/16/07243261/sempat-viral-masjid-namira-kini-tak-pernah-sepi-dari-pengunjung?page=all
Program Beasiswa bagi Anak-anak
Masjid Namira Lamongan memiliki salah satu program yang sangat mulia untuk menunjang pendidikan anak-anak di sekitarnya. Hal ini pastinya sangat membantu bagi mereka yang kurang mampu. Sang pemilik masjid akan memberikan beasiswa bagi anak-anak yang rajin beribadah ke masjid. Hal ini diwujudkan melalui Program Aku Cinta Masjid.
Pasangan H Helmy Riza dan Hj Eny Yuli Arifah sebenarnya memiliki tujuan yang sederhana yaitu menanamkan budaya rajin berjamaah. Terdapat mesin sidik jari yang digunakan untuk presensi ketika anak-anak akan sholat dan sebagai imbalannya mereka akan mendapatkan satu poin. Namun, khusus untuk sholat subuh akan mendapatkan dua poin jika berjamaah di Masjid Namira.
Beasiswa sebesar Rp. 100.000,- akan diberikan kepada mereka yang mampu mengumpulkan 90 poin dalam waktu satu bulan. Seorang anak biasanya akan lebih rajin jika setiap orang mampu mengapresiasi apa yang mereka kerjakan. Pada dasarnya, pasangan pemilik masjid ini memahami jika untuk beribadah tidak diperlukan iming-iming namun harus tulus dan yakin dari dalam hati.
Namun, pada dasarnya tujuan murni dari H Helmy Riza dan Hj Eny Yuli Arifah adalah memberikan reward bagi anak-anak yang mampu mencapai poin tersebut. Hal ini sekaligus mendidik anak agar terbiasa sholat berjamaah. Ada beasiswa tambahan sebesar Rp. 100.000,- bagi sepuluh pengumpul poin terbanyak setiap bulannya.
https://www.boombastis.com/masjid-namira-lamongan/128195
Imam Masjid Namira
Ternyata, bukan hanya arsitektur masjidnya saja yang bernuansa Timur Tengah. Bahkan, Anda juga akan merasakan nuansa Masjidil Haram ketika mendengar bacaan para imam di Masjid Namira. Imam di masjid ini berjumlah 12 orang dan 6 diantaranya adalah ustadz yang merupakan hafidz Al quran dengan bacaan layaknya di Arab Saudi.
Saat memasuki Bulan Ramadhan, Masjid Namira juga sering dijadikan sebagai tempat ngabuburit untuk menanti datangnya waktu berbuka. Bahkan, tak jarang para pengunjung yang berbuka di Masjid Namira Lamongan karena telah disediakan takjil bagi para pengunjungnya. Ribuan jamaah Masjid Namira melaksanakan sholat maghrib bersama setelah berbuka puasa.
Anda akan semakin merasakan kekentalan suasana Masjidil Haram di Masjid Namira selama Bulan Ramadhan. Imam sholat tarawih akan didatangkan langsung dari Timur Tengah untuk memimpin sholat pada sepuluh hari pertama dan sepuluh hari kedua di Bulan Ramadhan. Lantunan bacaan imam yang tartil akan memberikan nuansa layaknya sholat tarawih di Baitulloh.
I’tikaf di Masjid Namira
Bagi para anak muda yang gemar melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir Bulan Ramadhan, Masjid Namira Lamongan membentuk panitia khusus yang akan memenuhi kebutuhan para jamaah tersebut. Tidak bisa dipungkiri jika pada akhir bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil, banyak umat Islam yang akan meningkatkan amal ibadahnya termasuk berdiam diri di masjid.
Tidak sedikit jamaah dari luar daerah seperti Kalimantan, Jakarta, ataupun Solo yang melakukan i’tikaf di Masjid Namira Lamongan. Panitia masjid memang sengaja mengadakan program i’tikaf ini dengan ketentuan jumlah jamaah i’tikaf putri 50 orang dan jumlah jamaah i’tikaf putra 100 orang. Jadi jumlah maksimal jamaah i’tikaf di Masjid Namira Lamongan sebanyak 150 orang.
Menurut Wakil Ketua Yayasan, Ahrian Saifi, panitia khusus i’tikaf akan memenuhi kebutuhan para jamaah i’tikaf mulai dari laundri, minum, dan makan. Selama sepuluh hari program i’tikaf ini akan diisi dengan takhsin dan kajian. Bagi Anda yang hafal sebagian jus dalam Al quran dapat mengikuti program tahfidz Al quran yang akan dibimbing oleh ustadz.
Sang ustadz akan mendengarkan sejauh mana hafalan yang sudah Anda pelajari. Program ini diadopsi dari program tahfidz Al quran di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Menu makan saat berbuka dan sahur yang disuguhkan bagi jamaah i’tikaf bervariatif. Dan Anda tidak harus membayar biaya sedikit pun. Minuman air zam-zam juga akan Anda dapatkan pada setiap menu sahur pada akhir Ramadhan.
Tertarik ingin beri’tikaf di Masjid Namira Lamongan? Sebelumnya, Anda harus mengisi formulir dengan segala ketentuan yang intinya bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban selama tinggal di masjid. Formulir tersebut wajib ditandatangani sebagai bukti sah atas kesepakatan yang telah dibuat tersebut.
https://jatim.tribunnews.com/2018/06/01/ramadan-di-masjid-namira-lamongan-tarawih-dan-iktikaf-serasa-masjidil-haram-dan-masjid-nabawi