Selain Jakarta sebagai pusat ibu kota negara Indonesia terdapat juga kota besar dan terkenal. Kota tersebut populer dengan nama kota Pahlawan yang pernah menjadi tuan rumah perhelatan Unity Cup. Dalam ajang tersebut adanya pertandingan sepak bola bertujuan untuk merekatkan dua bangsa Indonesia dan Malaysia. Semakin terhibur dan menyenangkan ketika Indonesia menang melalui tim Persebaya Surabaya Vs Kelantan FA.
Selain menjadi salah satu kota metropolitan, Surabaya memiliki beberapa bangunan megah yang menjadi landmark kota Pahlawan. Ada jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di Nusantara menghubungkan Surabaya dan Madura. Selain itu ada juga bangunan masjid Nasional Al-Akbar Surabaya menambah deretan landmark kota Surabaya.
Didirikan pada lahan seluas 11,2 hektar dan memiliki luas bangunan 28.509 meter persegi, masjid Nasional Al-Akbar Surabaya mampu menampung para jamaah berkapasitas hingga 59.000. Pembangunan masjid Al-Akbar mempunyai tujuan sebagai Islamic Center dengan adanya multidimensi misi religious, cultural dan edukatif. Lokasi masjid Nasional Al-Akbar tepatnya berada di kawasan Pagesangan, jalan Masjid Al-Abar Timur No. 1 Surabaya dan berada di tepi jalan tol Surabaya-Malang. Ketika datang ke Surabaya dari arah bandara udara Internasional Juanda masjid Nasional Al-Akbar Surabaya akan menyambutnya dengan keindahan dan kemegahan yang terdapat di bangunan tersebut.
Atas gagasan H. Soenarto Soemoprawiro yang menjabat sebagai walikota Surabaya pada saat itu untuk membangun masjid Nasional Al-Akbar. Pada tanggal 4 Agustus 1995 dilakukan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI H. Try Sutrisno namun pembangunan masjidnya dimulai pada bulan September 1996. Lalu bertepatan dengan hari Pahlawan pada tanggal 10 Nopember 2000 masjid Nasional Al-Akbar diresmikan oleh Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid. Jika dilihat dari ukuran bangunan masjid, masjid Nasional Al-Akbar menjadi masjid terbesar ke dua di Indonesia setelah masjid Istiqlal di Jakarta dan merupakan masjid yang memiliki mihrab terbesar di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Surabaya menyediakan lahan bangunan untuk pembangunan masjid ini ditambah dengan lahan sawah milik penduduk yang keseluruhannya mencapai 11,2 hektar dan fasilitas penunjang yang mencapai 22.300 meter persegi dengan rincian panjang 147 meter dan lebar 128 meter. Dalam membangun masjid Nasional Al-Akbar Surabaya di desain oleh tim dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan bekerja sama dengan para ahli yang sudah berpengalaman membangun masjid-masjid besar di Indonesia. Untuk langkah awal pembangunan masjid dilakukan dengan loading test agar mengetahui kekuatan beban tanah dan penentuan arah kiblat yang disahkan oleh pemuka-pemuka agama dari Departemen Agama. Agar pembangunannya lancar maka Departemen Perhubungan dan Departemen Pekerjaan Umum membuka jalan tol menuju masjid tersebut agar alat-alat berat dapat melewatinya karena tidak mungkin melewati ruas jalan di pemukiman penduduk.
Dibutuhkan waktu selama tiga bulan untuk menyelesaikan proses pemancangan bagi pondasi karena tiang pancangnya tidak kurang berjumlah 2000. Kubah masjid Nasional Al-Akbar memiliki kubah yang unik karena bentuknya menyerupai setengah telur dengan 1,5 layer yang tingginya mencapai 27 meter, dengan menumpu pada atap piramida 2 layer setinggi 11 meter. Selanjutnya masjid ini memiliki 45 pintu dengan daun pintu ganda yang artinya dibutuhkan daun pintu sebanyak 90 buah yang ukuran lebarnya 1,5 meter dan tinggi 4,5 meter. Di bagian dinding dan lantai dilapisi oleh marmer yang terbuat dari Lampung agar ruangannya terasa sejuk. Hiasan kaligrafi yang cantik terbuat dari kayu jati memberikan nuansa islami yang sangat menarik. Menara masjid Nasional Al-akbar memiliki satu menara yang tingginya mencapai 99 meter. Dengan kebesaran dan keindahan masjid Nasional Al-Akbar sangat dianjurkan bagi pengunjung untuk datang ke tempat beribadah yang terkenal di Surabaya.