Di setiap Negeri atau Kesultanan memiliki masjid andalan atau ciri khas tempat itu sendiri yang biasanya menjadi masjid sentral, contohnya seperti masjid Raya di Indonesia. Di Negara Perlis juga memiliki masjid yang dinamakan Masjid Negeri Perlis. Masjid tersebut dibangun pertama kali pada tahun 1873 dalam pemerintahan Raja Syed Ahmad Jamalullail. Namun pada akhirnya masjid lama digantikan dengan masjid baru di tahun 1973 ketika dalam pemerintahan Raja Syed Putra Jamalullail.
Hingga saat ini Negeri Perlis masih berbentuk Kesultanan. Namun pada awalnya Perlis merupakan kerajaan yang berada dibawah naungan dari Kesultanan Kedah. Lalu diambil oleh Negeri Syam atau saat ini menjadi Thailand. Hal itu menimbulkan perdebatan dikalangan rakyat Kedah dan akhirnya bersatu untuk melakukan perlawanan atas penindasan Siam. Inilah awal mula terbentuknya Negeri Perlis yang pada akhirnya bergabung dengan beberapa Negeri lainnya untuk membentuk sebuah Negara Federasi Malaysia.
Sebuah pelantikan dilakukan setelah Negeri Kedah dan jajahannya dibagi menjadi empat. Ke empat negeri tersebut antara lain Perlis, Setul, Kubang Pasu dan Kedah. Seorang Gubernur dan wakil Gubernur dipilih untuk memerintah sebuah Negeri. Di Negeri Perlis pada saat itu yang menjadi Gubernur adalah Raja Long Krok dan Syed Hussin Jamalullail sebagai wakil Gubernur. Momentum tersebut menjadi titik permulaan berdirinya Negeri Perlis dari jajahan sebelumnya.
Meskipun namanya tidak terlalu populer, Perlis atau negeri Perlis merupakan negara bagian Malaysia yang berada di paling utara semenanjung Malaya. Negeri ini merupakan wilayah paling kecil di dalam federasi Malaysia dengan luas keseluruhan 810 km persegi. Jika dibandingkan dengan Indonesia, luas tersebut sedikit lebih luas dengan DKI Jakarta yang memiliki luas 664 km persegi. Atau bahkan luasnya seperempat dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki luas 3.133 km persegi.
Meskipun wilayahnya tidak terlalu luas, negeri ini memiliki tempat beribadah umat muslim yang terkenal. Namanya adalah Masjid Negeri Perlis yang berada di Arau. Pada tanggal 2 Safar 1392 Hijriah yang bertepatan dengan tanggal 18 Maret 1972 telah diletakkan batu pertama oleh Tuanku Syed Putra Ibni Almarhum Syed Hasan Jamalullail. Ternyata waktu peletakan batu tersebut bersamaan dengan hari ulang tahun beliau yang ke 54.
Pada tanggal 6 Safar 1396 Hijriah atau tanggal 6 Februari 1976 masjid ini di resmikan oleh Tuanku Syed Putra Ibni Almarhum Syed Hasan Jamalullail. Selama 4 tahun sejak peletakan batu pertamanya, masjid ini baru selesai dibangun. Tetapi sebelum masjid ini diresmikan, ternyata ada sebuah masjid di Kangar yang merupakan masjid pertama di Negeri Perlis. Nama masjid tersebut adalah Masjid Alwi.
Arsitektur dari masjid Negeri Arau Perlis memiliki konsep seni bina klasik Arab Moor atau Maroko. Ciri dari masjid Negeri Arau adalah atapnya yang datar dan kubahnya dapat terlihat dari kejauhan. Letak kubah ini kira-kira 20 meter dari permukaan tanah. Bentuk kubah tersebut setengah lingkaran dan berwarna biru yang disesuaikan dengan warna dinding masjid.
Pada bagian depan terdapat pula dua buah kubah kecil. Selain itu ada menara masjid dibangun bentuknya seperti kubah Masjid Negara di Kuala Lumpur. Bentuknya yaitu seperti payung yang sedang kuncup. Seperti halnya bangunan masjid lain, dibagian dalamnya terdapat lukisan kaligrafi Al-Qur’an. Tulisan indah itu melekat pada tiang pintu mimbar serta memiliki warna emas yang menyimbolkan tentang warna kebesaran. Di bagian dalam masjid Negeri Arau ditemukan juga dinding dan tiang penyangga yang keseluruhan warnanya berwarna putih. Ditambah dengan karpet yang tertata sangat rapi berwarna biru dan kuning dengan hiasan yang sangat menarik.