Pada tahun 2012 lalu, terdapat konflik yang terjadi di Mesir, yaitu demonstrasi besar-besaran rakyat Mesir yang menuntut pelengseran presiden yang menjabat saat itu, Hosni Mubarak. Kegiatan Demonstrasii tersebut berpusat di Lapangan Tahrir di pusat kota Kairo. Tidak jauh dari Lapangan Tahrir terdapat sebuah bangunan masjid dengan menara yang tinggi bernama “Masjid Omar Makram”.
Meski bangunan Masjid Omar Makram sudah berusia tua, namun pada saat kegiatan Demonstrasi terjadi, mendadak bangunan masjid tua ini menjadi multifungsi dimana selain digunakan sebagai tempat ibadah sholat, juga digunakan sebagai rumah sakit maupun fungsi lain yang dibutuhkan oleh para demonstran.
Sebagian besar ruangan masjid tiba-tiba dijadikan untuk ruang menginap dan ruang perawatan para demonstran yang terluka akibat bentrokan dengan aparat kepolisian. Pada saat itu setidaknya ada lebih dari 2000 orang yang terluka dan dirawat di kawasan masjid tersebut. Selain itu, beberapa logistik berupa makanan dan obat-obatan untuk para demonstran turut di simpan didalam bangunan masjid ini.
Masjid Omar Makram didirikan sebagai pengingat perjuangan salah satu pahlawan Mesir, Omar Makram. Beliau berani memimpin perlawanan terhadap penjajahan Perancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte, yang berusaha menguasai daerah Mesir pada saat Mesir masih menjadi wilayah kekuasaan Emperium Usmaniyah / Turki Usmani / Ottoman yang berpusat di Istanbul / Konstantinopel, Turki.
Tidak hanya bangunan masjid saja yang dibangun untuk mengenang jasa Omar Makram, namun juga dibangun sebuah patung dengan ikon gambar Omar Makram yang berada di depan masjid, menghadap ke lapangan Tahrir.
Beberapa kegiatan yang masih aktif dilakukan di Masjid Omar Makram selain kegiatan beribadah adalah penyelenggaraan pendidikan komputer untuk umum dengan biaya yang sangat terjangkau. Kegiatan ini diselenggarakan oelh pengelola masjid dan dibantu oleh Kementerian Agama dan Wakaf Pemerintah Mesir.
Lokasi yang sangat strategis juga ikut dimanfaatkan oleh para pengurus masjid untuk membuka fasilitas pengurusan jenazah, dimana beberapa tokoh politik maupun artis di Mesir yang meninggal dunia turut di urus di Masjid ini. Biaya penyelenggaraan prosesi pemakaman tersebut bisa dibilang cukup mahal, karena untuk setiap kali prosesi harga yang dipatok bisa mencapai 4000 Pound Mesir. Dana dari beberapa kegiatan dan pemberian fasilitas tersebut kemudian di gunakan oleh para pengurus masjid untuk mengurus kemakmuran serta perbaikan masjid.
Masjid ini juga menyediakan fasilitas untuk pernikahan, dimana ruang utama sholat biasanya dijadikan tempat untuk akad nikah, sedangkan bangunan pendukung (Dua Ruang Hall) digunakan untuk ruang resepsi.
Pada hari-hari biasa, jamaah yang memenuhi masjid ini mencapai 3000 orang, tak heran karena masjid ini memang berada ditempat yang sangat strategis ditengah kesibukan pusat kota Kairo. Di sekitar areal masjid juga berdiri beberapa bangunan besar lain seperti kantor-kantor pejabat tinggi maupun kantor perusahaan lainnya, sehingga penduduk yang biasanya berkumpul dimasjid untuk melakukan ibadah sangat banyak.
Untuk Arsitektur bangunannya, Masjid Omar Makram ini terlihat seperti bangunan masjid modern meskipun dibangun ratusan tahun lalu. Hal ini bisa dilihat dari bangunannya yang tanpa kubah, serta satu menara yang unik menjulang tinggi dengan pucuk runcing di bagian puncaknya. Masjid ini dibangun seperti bangunan-bangunan romawi, menggunakan beton bertulang dengan ornamen-ornamen khas Mesir, dibalut dengan warna kecoklatan. Kekurangan dari masjid ini adalah tidak tersedianya lahan yang cukup untuk ruang parkir kendaraan, khususnya mobil, karena terletak di pinggir jalan.