Masjid Pusat Kebudayaan Islam atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai “The Islamic Cultural Center (ICC) Norway” adalah masjid yang pertama kali dibangun di negara Norwegia. Pembangunan masjid ini dilakukan pada tahun 1974 lalu, dan sekaligus menjadi Masjid Paling Utara di Dunia ini. Kemudian menyusul setelah Masjid ICC Norway adalah Masjid Al-Noor Senter dan Masjid Al-Rahma yang dibangun berikutnya.
Selain digunakan sebagai pusat kegiatan peribadatan oleh umat muslim di Norwegia, masjid ini juga dijadikan tempat untuk kegiatan bermanfaat lainnya seperti Pendidikan Al-Qur’an. Masjid Pusat Kebudayaan Islam terletak di Jantung Kota Oslo yang merupakan Ibukota Norwegia.
Sejarah Berdirinya Masjid Pusat Kebudayaan Islam – Oslo Norwegia
Memang penyebaran agama Islam di daerah Oslo bisa dikatakan lumayan cepat, karena itu pada saat anggota komunitas muslim di Norwegia sudah bertambah banyak, maka rencana untuk memiliki suatu tempat peribadatan yang layak muncul sejak tahun 1970-an. Lalu, dimulailah sebuah pertemuan pada tahun 1972 yang membahas tentang rencana pembangunan masjid tersebut, kemudian baru dilakukan pembangunannya pada tahun 1974.
Pada awalnya, pusat kegiatan Komunitas Muslim ICC selalu dilakukan di sebuah bangunan kecil di Jalan Bjolsen. Ditempat itu juga mereka melakukan sholat berjamaah dan juga beberapa pertemuan serta kegiatan islami lainnya. Lalu, komunitas tersebut mulai tumbuh dengan pesat dan mengharuskan pemindahan tempat ibadah ke sebuah Basemen Gedung Rakyat. Barulah pada tahun 1974, Komunitas Muslim ICC secara resmi memiliki gedung yang difungsikan sebagai Masjid dan Pusat Kebudayaan Islam ICC yang permanen.
Pada saat diresmikan, sholat jum’at pertama secara resmi dilakukan didalam sejarah Norwegia. Semakin berkembang dan berkembangnya Komunitas Muslim disana akhirnya mengharuskan Komunitas tersebut kembali berpindah ke bangunan Masjid Baru dengan ukuran yang lebih besar di lokasi yang sekarang. Proses perpindahan tersebut terjadi pada tahun 2009.
Proses pembangunan masjid ini pun tidak mudah, karena dana yang harus disediakan lumayan besar, dan juga para pengurus masjid tidak ingin menggunakan pinjaman dengan bunga bank. Karena hal tersebut merupakan sesuatu yang dilarang di Syariat Agama Islam.
Pembangunan masjid ini dimulai pada musim gugur tahun 2006 yang pada awalnya dikhususkan untuk menampung 2.500 jamaah saja. Diperkirakan keseluruhan biaya pembangunan masjid ini memerlukan dana sekitar $45 juta. Dana tersebut didapatkan oleh Komunitas Muslim ICC dengan cara menabung dan juga dari sumbangan swadaya masyarakat muslim lainnya.
Pada saat hendak dibangun, pihak kontraktor pertama menginginkan pembayaran Cash total di muka. Pihak pengurus komunitas merasa keberatan dengan hal itu, kemudian memilih untuk mencari kontraktor baru. Seiring waktu berjalan dan kontraktor dengan komitmen yang di inginkan didapatkan, namun biaya pembangunan membengkak menjadi sekitar $62 juta.
Arsitektural Masjid Pusat Kebudayaan Islam (ICC)
PembangunanMasjid Pusat Kebudayaan Islam bukan hanya dikhususkan untuk tempat ibadah saja, namun dibangun juga beberapa fasilitas untuk kegiatan bermanfaat lainnya seperti dibangun perpustakaan, dan juga pusat pendirikan agama bagi kaum muslimin di sana.
Dibangun dengan 4 lantai, dengan 1 menara yang didirikan menempel dengan bangunan utama dan diletakkan di pojok masjid. Sebuah kubah besar turut didirikan sebagai tanda bahwa bangunan tersebut merupakan Masjid Umat Muslim, sehingga ada perbedaan yang mencolok dengan bangunan-bangunan tinggi disekitarnya.
Masjid Pusat Kebudayaan Islam ini dibangun sedemikian rupa dengan arsitektur asli Norwegia. Perbedaan yang mencolok juga bisa dilihat dari model pintu utama dan juga model jendela masjid ini yang berbentuk seperti kubah.