Sebuah bangunan masjid yang unik dan juga sangat mempesona salah satunya berada di Ternate, Maluku Utara. Masjid tersebut menjadi kebanggaan sendiri bagi masyarakat Ternate karena memang memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri. Hal tersebut dikarenakan bangunan masjid tersebt berdiri di sebuah tepi pantai. Jadi jika terlihat dari kejauhan, masjid tersebut sangat indah dan terkesan megah.masjid Ternate juga merupakan bangunan yang didirikan oleh Pemerintah kota Ternate di bibir pantai. Keberadaan masjid ditepian pantai ini sangat unik karena biasanya masjid-masjid yang ukurannya sangat besar biasanya ditemukan di pusat kota besar. Keindahan dari masjid ini sangat bertambah karena berada di bibir pantai yang alami dan luas. Sehingga biasanya setelah melaksanakan ibaah shalat maka para jamaah dan pengnjung akan menikmati panorama keindahan alam yang luar biasa kepada laut lepas.
Proses pembangunannya sendiri membutuhkan waktu kurang lebih tujuh tahun. Dimana pada tahun 2003 mulai pertama peletakan batu yang menunjukan akan dibangunnya sebuah masjid kemudian rampung pada tahun 2010. Dalam pembangunannya pun dana yang didapatkan berasal dari APBD ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Tak tanggung-tanggung Pemerintah kota Ternate menghabiskan biaya sebesar hamper 48 miliar rupiah. Jumlah yang tidak sedikit tersebut menghasilkan sebuah bangunan masjid yang sangat luar biasa megah dan berdiri kokoh di bibir pantai.tepatnya selesai dibangun pada 6 Agustus 2010 lalu kemudian dilanjutkan dengan shalat Jum’at berjamaah sekaligus dengan adanya takbir akbar untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1431 H. Meskipun demikian, sebenarnya pada saat itu keseluruhan bangunan masjid Raya Al-Munawaroh belum selesai, tetapi antusias dari Pemerintah kota Ternate dan juga penduduk sekitar menjadikan semangat yang luar biasa agar masjid tersebut segera dibuka dan diresmikan. Terlebih pada saat itu juga bersamaan dengan datangnya bulan Suci Ramadhan.
Pada tanggal 6 Agustus 2010 juga dihadiri oleh orang penting dari Ternate yaitu Syamsir Andili yang merupakan walikota Ternate. Ditambah dengan berbagai jamaah dan masyarakat yang ikut serta ingin melihat secara langsung dari masjid tersebut sebanyak ribuan umat muslim. Perlu diketahui juga pada saat prosespembangunannya, masjid tersebut pernah mengalami keterlambatan waktu sehingga Pemerintah Kota Ternate bertanya dan menegur terhadap para tukang serta pelaksana pembangunan masjid Raya Al-Munawaroh. Kemudian ternyata setelah dilakukan pemeriksaan oleh BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan ternyata terdapat hasil yang kurang memuaskan dimana menyebabkan para pelaksana pembangunan tersebut harus mengganti rugi hingga mencapai lima ratus juta rupiah. Hal tersebut dilakukan sebagai rekomendasi dari hasil audit BPK sendiri di tahun 2007 lalu.
Bangunan masjid Raya Al-Munawaroh berdiri diatas lahan seluas 6 Hektar. Luas dari masjidnya sendiri mencapai 9512 meter persegi. Dengan luas seperti itu masjid Raya Al-Munawaroh dapat menampung jamaah hingga mencapai 15.000 jamaah sekaligus. Hal tersebut merupakan sangat wajar dimana kota Ternate memang bervisi sebagai kota madani dengan jumlah penduduknya yang mencapai 650 ribu jiwa dan mayoritas disana beragama islam yaitu mencapai persentase lebih dari 95% dari jumlah populasi tersebut.
Masjid Raya Al-Munawaroh sangat menonjol dengan ke empat menaranya yang berdiri menjulang tinggi yang mencapai 44 meter. Terlebih kedua menara masjid tersebut sengaja dibangun di atas laut. Ditambah dengan sebuah kubah besar dibagian tengah atap masjid tersebut dengan warna yang menarik yaitu paduan dari warna kuning dan hijau. Sehingga jika dilihat dari kejauhan masjid ini benar-benar sangat luar biasa indah,megah dan unik karena berada di bibir pantai. Masjid ini juga termasuk dari kategori bangunan monumental dengan spesifikasi khusus karena beberapa bahan dari bangunannya sendiri didatangkan langsung dari Turki yaitu keramik dan lampu yang sangat indah.