Di provinsi Riau tepatnya di kota Siak Sri Indrapura terdapat sebuah bangunan umat muslim yang tertua. Bangunan masjid tersebut bernamamasjid Syahabuddin. Masjid Syahabuddin sendiri merupakan sebuah warisan dari Kesultanan Siak. Karena pada dahulu di Riau terdapat sebuah keraja yang sangat terkenal maka Sultan Syarif Kasim II selaku sultan ke 12 memiliki ide untuk membangun sebuah masjid. Tak hanya dikenal dengan nama masjid Syahabuddin, masjid ini sering dinamakan dengan masjid Sultan Siak. Bahkan masjid I ni merupakan pusat pengkajian dan penyebran agama Islam terbesar di Nusantara hingga terbesar di Asia Tenggara pada masa kejayaan SKesultanan Siak Sri Indrapura.
Meskipun sudah dibangun sejak lama, masjid Syahabuddin masih berdiri dan difungsikan hingga sekarang. Terutama digunakan oleh warga Siak sendiri untuk melaksanakan ibadah. Ditambah dengan berbagai fasilitas yang mendukung sehingga masyarakat semakin betah dan nyaman ketika melaksanakan ibadah. Salah satunya fasilitas AC yang membuat ruangan masjid Syahabuddin terasa semakin sejuk dan nyaman.
Ketika bulan suci Ramadhan tiba, masyarakat sekitar bahkan hingga beberapa masyarakat dari luar Siak biasanya melakukan ibadah shalat terawih di masjid Syahabuddin. Selain melaksankan shalat teraweh berjamaah, para jamaah juga biasanya tadarus bersama-sama. Bahkan tak jarang mereka melakukan buka bersama. Tak hanya dijadikan sebagai tempat untuk beribadah, masjid ini juga sering digunakan untuk wisata religi oleh berbagai orang berasal dari wilayah Nusantara. Bahkan tak hanya dari dalam negeri saja, beberapa orang dari mancanegara pernah mengunjungi masjid Syahabuddin untuk wisata religi. Diketahui bahwa kebanyakan tamu wisata yang sering mengunjungi masjid Syahabuddin berasal dari Malaysia dimana awal Kesultanan Siak pada mulanya dari Kesultanan Johor yang berada di Malaysia.
Masjid Syahabuddin yang lokasinya berada di Jalan Sultan ismail Kota Siak Sri Indrapura ini dekat dengan sungai Siak. Dilihat dari bangunannya, masjid Syahabuddin di kelilingi oleh berbagai tanaman yang hijau dan sejuk nan indah terdapat di halama masjid. Sedangkan bagian dinding masjid diberi warna kuning cerah serta di cat warna hijau pada bagian tiang penyangga masjid. Perpaduan warna yang begitu cerah menghasilkan pemandangan masjid yang nyentrik dan juga sangat menarik. Di komplek ini terdapat dua bangunan megah yang sangat terkenal bagi masyarakat sekitar. Pertama adalah bangunan masjid Syahabuddin sendiri sedangkan yang kedua adalah bangunan yang megah mirip seperti masjid modern dengan hiasan kubah bawang dibagian atasnya dan masjid tersebut merupakan bangunan komplek pemakaman para Raja Siak terdahulu. Tak hanya para Raja saja yang dimakamkan disana, beberapa kerabat dan keluarga nya pun dimakamkan di omplek tersebut.
Tak hanya digunakan untuk melaksanakan ibadah, masjid ini juga sejak dahulu difungsikan sebagai pusat pendidikan agam Islam. Sehingga masjid Syahabuddin merupakan tempat untuk belajar lebih dalam tentang agama islam bahkan sang Sultan mengundang dan mendatangkan guru-guru untuk mengajar dari Arab. Karena saking terkenalnya. Masjid Syahabuddin pun merupakan pusat belajar agama islam yang terbesar di Asia Tenggara. Tak hanya masyaarakt sekitar dan Nusantara saja yang belajar di masjid tersebut tetapi berbagai orang dari luar negeri terutama dari Malaysia, Filipina serta Thailand belajar agama Islam di Masjid Syahabuddin . Hal tersebut telah disebutkan dalam sejarah.
Bangunan masjid ini terbuat dari kayu dan pada dalam masjid terdapat sebuah mimbar yang diukir dari Jepang. Hingga kini masjid Syahabuddin menjadi salah satu kebanggan warga Siak karena memiliki sejarah yang sangat penting bagi mereka.