Sunshine yang berarti “Kilauan Mentari” merupakan sebuah nama daerah di Victoria, Australia. Nama tersebut kemudian juga diadopsi menjadi nama sebuah masjid didaerah tersebut yang dibangun oleh umat muslim dari etnis Siprus Turki yang tinggal di Australia.
Nama Resmi masjid ini adalah “Cyprus Turkish Islamic Community of Victoria” namun menjadi lebih terkenal dengan sebutan lainnya yaitu “Sunshine Mosque” atau “Masjid Kilauan Mentari”. Cyprus Turkish atau Turkish Cypriot adalah suatu sebutan yang disematkan kepada orang Ciprus / Siprus dari etnis Turki.
Muslim Ciprus dari keturunan Turki inilah yang kemudian berimigrasi ke Australia dan menetap hingga saat ini disana. meskipun tinggal di negara yang mayoritas non-muslim, namun mereka tidak kehilangan identitas mereka sebagai seorang muslim. Bahkan bangunan masjid dengan gaya kental asli turki ini juga mempresentasikan hasil kerja keras mereka didalam mempertahankan agama dan keyakinannya di negara non-muslim.
Sejarah Masjid Sunshine
Pada sekitar tahun 1956 komunitas Ciprus Turki di Australia membeli sebuah gedung yang terletak di 588 Rathdowne Street, Carlton , kemudian membentuk suatu organisasi Asosiasi Turki Ciprus. Gedung tersebut kemudian difungsikan sebagai aula serbaguna untuk berbagai macam kegiatan sosial dan keislaman seperti sholat berjamaah. Gedung tersebut kemudian menjadi pusat kegiatan umat muslim disana, karena memang hanya gedung itulah yang dimiliki oleh umat muslim Ciprus pada saat itu.
Berkat ketekunan dan usaha keras dari komunitas muslim tersebut, akhirnya umat muslim direlokasi ke Ballarat Road, Sunshine pada tahun 1985, dan mendapatkan izin untuk membangun sebuah masjid dikawasan tersebut.
Sunshine Mosque atau Masjid Kilauan Mentari ini menjadi masjid terbesar di Negara bagian Victoria, Australia. Namun, tidaklah mudah bagi kaum muslim Ciprus untuk mendapatkan status masjid resmi bagi masjid Sunshine ini.
Pada tahun 1985, Komunitas Muslim Ciprus Turki menemukan sebuah lahan kosong yang berada di Kawasan Industri Ringan di daerah Ballarat Road, Sunshine (pada saat relokasi ke daerah tersebut sudah terjadi).
Perjuangan keras dilakukan oleh 3 anggota komunitas yaitu, Hassan Dellal, Salih Huseyin, dan Huseyin Denis, yang rela menggadaikan rumah mereka sendiri ke Bank untuk dijadikan jaminan pinjaman pembelian lahan masjid tersebut senilai $191 ribu. Pengorbanan ini benar-benar patut diacungi jempol, karena belum tentu orang lain dapat melakukannya.
Hassan Dellal kemudian ditunjuk sebagai pemimpin pembangunan proyek masjid tersebut. Hassan Dellal bahkan berikrar untuk mengabdi kepada komunitas muslim, dan beribadah lillahita’ala tanpa memikirkan imbalan apapun didalam proses pembangunan masjidnya. Akhirnya pembangunan dimulai dan menghabiskan dana sekitar $130 ribu. Untungnya, biaya tersebut dapat ditekan karena pihak kontraktor pembangunan masjid bekerjasama dengan umat muslim setempat yang dengan sukarela membantu pembangunan masjid tersebut hingga selesai.
Setelah dapat melunasi pinjaman Hassan Dellal dan teman-temannya di Bank yang berasal dari dana Donasi, maka lahan tersebut diserahkan secara resmi ke Masyarakat Islam Ciprus Turki pada tahun 1990. Penyerahan tersebut sekaligus pemberian status sebagai badan hukum dan diakui secara resmi sebagai bangunan tempat peribadatan umat muslim.
Pembangunan Masjid Sunshine mulai dilakukan pada tahun 1992, kemudian dirancang oleh dua arsitek Turki Turkan dan Yilmaz Gursoy. Kemudian, mereke mendesain masjid ini sedemikian rupa untuk menunjukkan sisi keemasan dari Emperium Usmani yang pernah menguasai lebih dari sepertiga dari seluruh belahan dunia ini. Masjid ini memang dirancang meniru Masjid Biru di Istanbul, namun dengan ukuran yang lebih kecil.