Di Malaysia tepatnya di Bukit Jelutong, Section U8 dekat dengan Shah Alam terdapat sebuah masjid yang megah. Masjid tersebut adalah masjid Tengku Ampuan Jemaah. Masjid ini merupakan masjid Negeri atau masjid resmi kedua setelah Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah di Negeri Selangor. Pada tahun 2010 masjid Tengku Ampuan Jemaah mulai dibangun dengan upacara peletakan batu pertama serta penentuan arah kiblat masjid. Selama tiga tahun masjid Tengku Ampuan Jemaah telah rampung tepatnya di tahun 2013. Lalu pada tanggal 17 Maret 2013 masjid ini diresmikan oleh Sultan Selangor, Sharafuddin Idris Shah. Acara peresmian tersebut dihadiri juga oleh Menteri Besar Selangor yaitu Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim.
Ketika acara peresmian, Sultan Selangor memberikan nasehat kepada pengurus masjid agar selalu menjaga dan bertanggung jawab tentang masjid Tengku Ampuan Jemaah. Selain itu, pengurus masjid harus bersikap amanah, berwibawa dan professional dapat bekerja sama dengan lainnya dalam kegiatan-kegiatan di masjid khususnya kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan.
Kadang masjid ini disebut juga dengan nama Masjid Bukit Jelutong. Nama tersebut berdasarkan lokasi tempat berdirinya masjid Tengku Ampuan Jemaah. Sebenarnya Jelutong merupakan nama pohon. Jika di Indonesia pohonnya bernama Pohon Jelutung. Ketika pembangunan masjid ini menghabiskan dana sekitar RM 25,5 juta Ringit Malaysia. Pendanaan ini dibiayai oleh Sime Darby Property dan keluarga Kesultanan Selangor melalui Dana Wakaf Almarhum Sultan Salahuddin Abdul Aziz.
Maasjid ini di desain seperti masjid Timur Tengah yang dilengkapi menara berjumlah empat di setiap penjuru bangunannya. Masjid Tengku Ampuan Jemaah berdiri di atas lahan seluas 2,07 hektar dan mampu menampung hingga 4.000 jamaah sekaligus. Beberapa fasilitas juga tersedia di masjid ini seperti adanya aula serbaguna, ruang perkuliahan, perpustakaan dan berbagai fasilitas menunjang lainnya.
Jika dilihat dari luar, masjid ini cukup besar dengan satu kubah berada di tengah nya dan ke empat menara berada di tiap masing-masing sudut. Di halam masjid terdapat tempat parkir untuk beberapa kendaraan bagi para jemaah yang ingin melaksanakan shalat. Masjid tersebut memiliki warna coklat muda di keseluruhan dinding, menara dan kubahnya pada bagian luar.
Dibagian dalam masjid akan terlihat ruang utama yang begitu luas karena dindingnya dicat menggunkan warna putih. Selanjutnya dibagian tengah atap masjid terdapat lampu kecil yang jumlahnya banyak, lebih dari 20 untuk memberikan cahaya terang di masjid Tengku Ampuan Jemaah. Karpet yang di pakai memiliki warna merah dan telah tersedia terhampar untuk menjadi alas para jamaah. Masjid tersebut semakin mempesona karena di bagian dinding atas terdapat tulisan kaligrafi yang sangat indah. Terdapat juga mimbar yang dikhususkan untuk imam disebelah depan. Di sebagian dinding masjid juga terdapat ukiran dan hiasan yang sangat indah di pandang mata. Sedangkan pada malam hari, masjid ini terlihat sangat indah karena kilauan cahaya yang dihasilkan dari lampu-lampu masjid. Seperti masjid lainnya, masjid ini selalu ramai dikunjungi oleh warga setempat yang akan melaksanakan shalat terutama ketika hari raya dan bulan suci Ramadhan.
Nama masjid ini diadopsi dari mendiang permaisuri Tengku Ampuan Jemaah yang merupakan permaisuri dari Sultan Selangor, yaitu mendiang Sultan Sir Hisamuddin Alam Shah. Sultan Sir Hisamuddin Alam Shah sendiri merupakan Raja Malaysia didampingi seorang Ratu Malaysia yaitu Tengku Ampuan Jemaah. Tak hanya digunakan untuk tempat beribadah umat islam, masjid Tengku Ampuan Jemaah juga berfungsi sebagai sarana belajar mengajar yang khususnya tentang kajian keagamaan dan dakwah.