Jika membahas tentang masjid terapung, pasti tidak aka nada habisnya. Pasalnya masjid terapung memang banyak ditemukan di Negara-negara yang memiliki wilayah laut didalamnya. Selain menambah keindahan pemandangan masjid, terkadang alasan lain telah membuat Negara-negara tersebut membangun masjid terapung kebanggaannya. Salah satu Negara yang memiliki masjid terapung ialah Negara Malaysia. Masjid terapung Melaka yang ada di Malaysia memang sangat indah tak kalah dengan masjid terapung yang ada di Negara lain.
Dengan lokasi yang berada di pinggir pantai, tentu akan menjadikan suasana masjid lebih sejuk dan sangat nyaman. Sehingga masjid ini juga sangat pas jika dijadikan wisata religi. Lokasinya memang sangat dekat dengan pulau Sumatra, anda bisa berkunjung kesini jika penasaran dengan keindahan masjidnya.
Lokasi Masjid Selat Melaka memang berada di wilayah Banda Hilir dengan kondisi menghadap langsung pada Selat Malaka. Ini termasuk selat tersibuk sekaligus terpanjang di dunia.
Masjid ini juga memiliki empat menara yang meniru gaya menara di Masjid Nabawi. Sementara bangunan kubah yang terdapat disampingnya diberi warna biru, yang menyerupai masjid-masjid yang terdapat di wilayah Timur Tengah. Dengan pembangunan yang terdapat di atas air laut, maka Masjid Melaka biasa dijuluki sebagai Masjid Terapung. Bangunan masjid yang telah diresmikan mulai di tahun 2006 lalu itu, telah berdiri diatas lahan yang memiliki luas hingga 1,8 hektar yang mampu menampung hingga 2000 jemaah. Bila dilihat sepintas, maka masjid ini mirip sekali dengan masjid terapung yang ada di Jeddah. Hal itu karena dari masjid itulah keluar inspirasi pembangunan masjid ini.
Luasnya Masjid ini karena mampu menampung sampai 12 ribu jamaah. Meskipun begitu, para turis juga dipersilakan menengoknya ke dalam masjid. Keindahan Masjid Melaka semakin terlihat mempesona jika dilihat ketika malam hari. Pancaran lampu yang serasi akan memberi efek penerangan yang sangat indah karena masjid tersebut tersorot lampu dan memantulkan warna yang sangat indah. Jadi, tak heran jika banyak sekali fotografer dunia yang menjadikan masjid tersebut sebagai objek fotonya. Selain itu, lampu dari menara masjid yang memiliki tinggi sekitar 30 meter tersebut telah digunakan juga untuk pedoman kapal yang sedang berlayar di wilayah Selat Malaka seperti lampu suar. Jadi, lampu ini sangat penting bagi para pelayar yang berlabuh di selat ini.
Sementara untuk kubah yang di pasang di masjid ini juga sangat indah. Di Indonesia sendiri ada banyak macam bahan kubah yang tak kalah indah dengan kubah yang dipasang di masjid Melaka. Pembuatan kubah masjid ada yang dari baja ringan, berupa Enamel dan juga Galvalum yang sekarang ini sedang trend di Indonesia. Karena kedua jenis bahan baja ringan itu termasuk bahan yang mudah, murah, dan praktis dijadikan untuk bahan pembuatan kubah masjid.
Kubah masjid Enamel dibuat dengan bahan plat baja namun mempunyai komposisi karbon sangat rendah. Disamping itu dilengkapi juga oleh porselin Enamel yang bertujuan agar tidak berkarat. Hasil yang akan ditampilkan oleh pembuatan kubah Enamel juga lebih menarik serta awet.
Untuk perbedaan yang terdapat pada kubah masjid Enamel dengan Galvalum ialah adanya kandungan pada bahan Enamel maupun Galvalum. Jika kubah berbahan Galvalum terdapat campuran bahan Silikon, Zinc, serta aluminium, tapi pada bahan Enamel, terdapat kandungan coating maupun porselin.
Namun kedua kubah ini mempunyai kelebihan yang sama. Yakni tahan terhadap cuaca panas sangat ekstrim sekalipun. Ketahanan kubah Enamel dalam menghadapi derajat panas lebih tinggi dibandingkan dengan kubah dari bahan Galvalum. Karena kubah Enamel, mampu bertahan hingga suhu yang mencapai 8000 Celcius namun pada kubah Galvalum Cuma bisa bertahan hingga suhu 3000 Celcius.